Savana datang kerumah nya yang dulu ia memandangi semua sudut ruangan tersebut satu persatu.Frame yang ada disana pun ia lihat.Matanya tertuju pada satu frame yang bergambar satu wanita dengan senyum yang sangat merekah,wanita itu dirinya sendiri.
"Cih...sok manis banget gue."gumamnya sendiri.
"Non savana udah datang?mau bibi bikinin makan?"tanya bi noli yang datang menghampiri savana.
"Gak usah."jawab savana datar.
"Ohk Yasudah,istirahat yah non."terang bi noli lagi.
"Iya."jawab Savana sembari berjalan ke kamarnya.
Knop pintu terbuka.Savana masuk dan memandangi setiap sudut kamarnya itu.
"Gak ada yang berubah."
Savana langsung berbaring ke kasur miliknya.Beberapa menit ia berusaha untuk memejamkan matanya tapi sangat sulit.Ia pun membuka ponselnya ada pesan masuk.
"Papa?"
Jari Savana langsung membuka pesan itu.
Papa:Na,maaf papa gak bisa jemput kamu di bandara.Papa ada meeting tadi.
SavanaAdeline:Gak pa-pa
Papa:Kamu udah dirumah?
SavanaAdeline:Udah
Savana mengambil tas kecil dan memasukan ponselnya kedalam sana.Savana turun dari kamarnya. Ia berniat untuk mencari udara segar suasana mencekam ini membuat dadanya sesak. Pikirannya selalu terulang ulang seakan akan masa lalunya minta selalu diingat.
"Non?mau kemana?"Tanya bi Noli yang sedang membersihkan meja makan.
"Toko buku"Jawab Savana singkat dan pergi tanpa basa basi.
***
Aksa yang sebelumnya berada di bandara tidak langsung pulang ia mampir kesebuah toko buku untuk menghabiskan waktunya disana hingga sore hari.
Drrtt..Drrtt
Aksa mengambil ponselnya yang ada di saku celana.Ada pesan masuk dari mamanya.
Mamah:kamu dimana sa?
AksaAlmudena:Aku ditoko buku mah.Jangan khawatir sore aku pulang.
Mamah:Hati-hati kamu kan baru pulang dari spanyol.
AksaAlmudena:Yah mah,sore Aksa pulang.
Suara lonceng dari pintu toko berbunyi itu artinya ada pengunjung yang datang. Refleks,Aksa menoleh kearah pintu dan melihat sosok wanita yang sangat familiar baginya.
"Tuh cewek kayak gue kenal,siapa yah?"tanya Aksa pada dirinya sendiri.
Savana datang dan langsung mengambil sebuah buku dan duduk di salah satu kursi kosong.
Sementara pikiran aksa sedang melayang kemana-mana.
Bosan hanya satu kata itu yang ada di pikiran Savana.Savana beranjak dan pergi keluar toko menuju taman belakang disini.Aksa tersadarkan dari lamunannya dan melihat perempuan yang ada di pandangannya tadi sudah tidak ada."Caelah itu orang apa hantu sih tiba tiba kagak ada."Ucap Aksa sembari berdiri dan keluar dari toko buku itu.
***
Savana duduk disalah satu kursi taman sembari memainkan ponselnya.
"Kaki lo udah sembuh?"Tanya Aksa tiba-tiba,membuat Savana yang tadi menundukan kepalanya menjadi terangkat.
"Udah"jawab Savana datar.
"Boleh gue duduk disamping lo?"Tanya Aksa.
Savana tidak menjawab ia hanya diam dan melihat kebawah kearah ponsel yang ada di genggamannya. Menurut Aksa jawabannya 'iya'.
"Gue Aksa.Aksa almudena.Nama lo siapa?"
"Savana.Savana Adeline."
"Kok kayak judul lagu yah?"tanya Aksa mencoba membuat suasana hangat.
"Itu Havana"Jawab Savana datar.
"Kok gak ketawa na?" Tanya Aksa dengan wajah melasnya.
"Gak lucu" Ucap Savana dingin.
Hening, tidak ada lagi yang membuka mulutnya karena tidak tau ingin berkata apa apa lagi.
Savana berdiri hendak beranjak dari posisinya sekarang tentunya.
"Mau kemana?"Tanya Aksa pada Savana.
Bukannya menjawab Savana malah terus berjalan tidak memedulikan apa yang ada di belakangnya.
"Yaudah,kalau ada apa-apa sebut nama gue aja 3x.Insya allah gue gak bakal datang"Ucap Aksa sembari tertawa tapi Savana tidak memedulikan itu semua tentunya.
~Savana~
Satu vote,comment,dan follow dari kalian itu sangat berharga.
Follow instagram aku:@rima_rls
Wattpad ku juga.Salam Savana guys.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVANA
Teen FictionHidup yang tengah ada di sudut gelap ini harus ku apakan. Rasanya lelah ketika tak ada satupun orang yang ada didekatmu saat kamu memang benar benar jatuh. Dia Savana. Gambaran diriku di dunia nyata. Dan Aksa hanya sosok ilusi yang belum pernah dat...