Kembali[8]

464 28 27
                                    

Cuaca yang cerah. Sama seperti keadaan Savana sekarang ini ia merasa keadaannya sudah cukup membaik dan bisa melakukan rutinitasnya seperti biasa.

"Pagi Na." Sapa Sadam di meja makan.

"Pagi." Jawab Savana ketus.

"Lo kenapa dah pagi pagi udah cemberut begono?" Tanya Sadam dengan wajah penuh tanya.

"Tau."

"Pagi Na." Sapa Papa yang baru saja keluar kamar.

"Pagi papa." Jawab Savana sembari tersenyum manis.

"Lah ke gue ketus ke papa baik. Apa salah topan ya allah." Ujar Sadam sembari mengangkat kedua tangannya seperti berdoa.

"Siapa lo?" Tanya Savana menantang.

"Ok,lo berangkat sekolah sendiri!" Jawab Sadam penuh penekanan

"Lah kok gitu? Lo alay banget sih?!" Kata Savana tidak terima.

"Siapa lo?" Ulang Sadam menantang.

"Ishh."

Tawa Sadam semakin menggelegar ke seluruh penjuru ruang rumah.sedangkan Savana?pergi karena kesal melihat tingkah kakaknya.

"Mimpi apa gue semalem punya kakak kayak dia?"

***

Savana berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya. Di dalam kelas hanya ada Rey yang sedang memainkan ponselnya sedangkan yang lain belum datang karena jam masih menunjukan pukul 6:30. Savana duduk tanpa basa basi pada Rey.

"Udah sembuh lo Na?" Tanya Rey basa basi.

"Udah." Jawab Savana datar.

"Yakin?" Kata Rey memastikan

"Hm."

5 menit setelah perbincangan Rey dan Savana penghuni kelas telah datang begitu juga dengan Angel.

***

Kringg....kringg

Bel istirahat berbunyi pelajaran yang di pandu bu Sinta berakhir dan semua siswa siswi berhamburan ke arah kantin layaknya semut yang menemukan gula. Terkecuali Savana yang tetap berada di kelas karena Savana tau mengantri itu sangat melelahkan.

"Na, lo nggak ke kantin?" Tanya Angel yang berdiri di hadapan Savana.

"Nggak." Jawab Savana datar.

"Yaudah kita duluan yah Na."

"Rey ayok." Ajak Anji sembari menarik tangan Rey.

"Gue disini aja deh." Tolak Rey kepada Anji.

"Yaudah,jangan apa apain tuh cewek yah calon gue itu." Kata Anji dengan nada mengintimidasi.

"Iya,brisik lo pergi sono!" Usir Rey pada Angel dan Anji yang mulai meninggalkan kelas.

Hening. Suasana yang diciptakan Savana membuat Rey canggung karna tidak tau mau membicarakan apa dengan cewek yang ada di sampingnya ini.

"Na." Panggil Rey hati-hati.

"Hm."

"Jalan yuk?" Ajak Rey membuka topik.

"Nggak bisa." Tolak Savana tanpa pikir panjang.

"Kenapa?" Tanya Rey kebingungan

"Sibuk." Jawab Savana singkat tanpa pikir panjang.

Rey hanya mengangguk mengerti kalau dirinya bukan siapa siapa Savana. Savana berdiri berniat keluar kelas.

"Mau kemana Na?" Tanya Rey sembari berdiri.

SAVANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang