Syakira Adeline[12]

379 12 0
                                        

Maaf sebelumnya author baru up maaf banget. Sok lah mumpung udah up silahkan di baca.

🍃

"Masa lo gak bisa ke UKS sendiri?" Tanya Savana.

"Gak bisa." Tolak Aksa secepat JNE.

Brukk...

Aksa yang berjalan di samping Savana menabrak tiang sekolah. Itu membuat Aksa sempoyongan dan terjatuh.

"Sa."

"Jangan bercanda Sa gak ada siapa siapa disini."

"Aksa bangun ihh."

Tak ada cara lain selain Savana yang harus me mapah Aksa untuk berjalan.

"Gila Sa lo berat banget."

***

"Kenapa?" Tanya Siti si ketua PMR.

"Nabrak tiang."

"Yaudah tidurin aja di kasur."

"Bantuin lah."

"Iya sabar."

30 menit Aksa belum juga terbangun dari pingsannya. Membuat Savana gelisah sendiri dan berniat bangkit dari duduknya.

"Mau kemana?" Tanya Siti.

"Kelas lah."

"Terus ini gimana?"

"Ya lo lah yang jagain."

"Gak bisa gak bisa gue gak kenal dia jadi lo yang harus jagain dia."

"Lo ketua macam apa?"

"Lo temen macam apa?"

"Cihh..ok gue jagain!" Serah Savana yang tidak ingin berdebat kali ini.

Siti berlalu meninggalkan Savana dan Aksa di UKS berdua. Tidak ada pilihan bagi Savana untuk menjaganya.

Kalau saja dia tidak penakut untuk melompat dari pagar pasti Aksa tidak sampai terbaring di sini. Savana hanya bisa merutuki kesalahan dan ketakutannya.

"Sorry Sa gue cuma bisa nyusahin lo. Gue emang cewek bego Sa harusnya lo gak usah kenal gue dari awal. Karna gue egois nyawa lo hampir melayang tadi."

Uhuk..uhukk

Aksa mulai membuka matanya perlahan membuat rasa gelisah Savana berkurang.

"Sakit banget pala gue."

"Salah lo sendiri." Sergap Savana cepat.

"Ehh sales panci ngapain lo disini?"

"Nagih utang! Serah lo deh Sa gue mau ke kelas."

"Ya allah becanda kali Na."

Kini giliran Savana rasanya kepalanya begitu berat hingga ingin terjatuh Aksa yang melihat perubahan Savana dengan cepat menahannya agar tidak terjatuh.

"Ru..maah." lirih Savana sembari memegang kepalanya.

"Lo mau pulang kerumah?" Tanya Aksa

"Sa..kiitt." Ucap Savana terpotong potong. Dimata Savana pandangannya mulai mengabur dan gelap.

"Rumah?sakit?" Bingung Aksa. Ia tidak tau harus membawa gadis ini kerumah apa rumah sakit.

Hanya anggukan kepala yang diterima Aksa saat itu. Selebihnya Savana ambruk tak sadarkan diri.

***

"Gimana dok?"

"Apakah anda merupakan anggota keluarganya?"

SAVANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang