Sulit[17]

397 16 1
                                    

Lo dimana na! Bisa mati gue kalau bang Sadam tau! Batinnya.

Drtt..Drtt

Ponsel yang ada di saku celana kanannya berbunyi. Ia terpaksa berhenti untuk mengangkat sambungan telepon itu.

Hallo

"Hallo? Ini siapa?"

Gue Sadam,Sa. Gue dapet nomor lo dari temen Savana. Gue mau tanya, Savana ada sama lo gak? Dari tadi dia nelpon gue cuma gak keangkat sama gue. Ujar Sadam panjang lebar.

Seketika tubuh Aksa menegang. Tidak tau ingin berkata apa. Apakah dia harus jujur? Apakah dia harus mengatakan bahwa Savana di culik? Mati Aksa.

Sa? Lo masih disana kan?

Suara diseberang sana nampak tidak sabaran.

Savana sama lo kan sa? Tanya nya lagi.

Tetap saja Aksa bungkam. Ia masih memikirkan jawaban untuk itu.

Woy Aksa! Lo budeg?! Jawab gue! Savana sama lo kan?! Tanya nya lagi mulai naik pitam.

"Enggak! Dia gak sama gue!" Sergap Aksa cepat.

Maksud lo apa hah?! Terus kalau bukan sama lo adik gue sama siapa?!

"Di..dia..di cul..culik." Ucapnya tenang namun gemetar.

Suara diseberang sana nampak tenang tidak ada suara sama sekali.

Bangsat!!

Beep..

Sambungan itu di matikan secara sepihak oleh Sadam. Aksa hanya menggerutu kesal nyalinya hanya bisa menciut mendengar satu kata yang dilontarkan Sadam.

Drtt...Drtt..

SadamCassaline: ketemu gue di gapura komplek!

AksaAlmudena: Iya

***

Aksa datang dengan membawa motornya. Satu langkah ia baru berjalan.

Bughh..

"Kenapa adik gue bisa di culik hah?! Lo gak jaga dia?" Sadam langsung menarik kerah Aksa dan menonjoknya di bagian bibir membuat darah segar mengalir disana. Tapi, rasa sakitnya pasti tidak sebanding dengan rasa sakit seorang kakak.

"Gue gak tau bang!"

Sadam tertawa sinis. "Gak tau lo bilang?!" Tanya nya meremehkan "Terus lo taunya apa?"

"Apa lo juga tau bang?! Apa lo tau Savana diculik? Apa lo tau semua itu hah?!" Aksa mulai naik pitam prilaku Sadam sudah menjatuhkan harga dirinya sebagai seorang lelaki!.

"Jangan bilang kalau gue 'cowok macam apalah itu' pikirin lo juga 'lo! Kakak macam apa?!"

Sadam dibuat bungkam dengan kalimat itu. Itu semua memang benar, 100% benar!.

"Kita sama sama buang buang waktu tau gak? Kasian adik lo takut di apa apain sama tu penculik!" Elaknya berusaha lepas dari cengkraman tangan Sadam dari kerahnya.

"Terus gue harus gimana?!" Ucapnya frustasi.

***

"Kita cari kemana?"

"Telpon temen deketnya!"

"Siapa?"

"Angel, nih pake hp gue cari nomornya."

Sadam hanya menurut jarinya langsung mengetik nama yang di maksud Aksa barusan.

Hallo

"Savana sama lo?"

SAVANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang