Datang[9]

434 26 4
                                    

Malam ini rumah yang biasa ramai kini sunyi. Hanya suara angin yang memecah kesunyian itu. Baik Sadam, Adrian ,ataupun Savana mereka sibuk dengan kesibukannya masing masing.

Mereka tidak sadar kalau seseorang yang mereka sayangi akan datang.

"Assalamualaikum." Ucap seorang wanita paruh baya.

Tidak ada jawaban dari Adrian,Sadam maupun Savana.Wanita paruh baya itu berjalan menaiki tangga menuju kamar Savana.

"Assalamualaikum." Ujar wanita itu yang dibalas oleh Savana.

"Waalaikum salam,mama?" Savana tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Mama?apa ini mimpi?.

Savana berteriak dalam hatinya. senyum di sudut bibir wanita itu merekah karena bahagia.

"Hai sayang." Sapa wanita itu tanpa mengurangi panjang senyumannya.

"Mama kenapa gak bilang kalau mau pulang?"

"Mama mau kasih kejutan."

"Papa juga gak tau?"

"Nggak."

Lama sekali Savana berbincang dengan mama nya Knop pintu kamar Savana terbuka hingga menampilkan sosok Adrian di ambang nya.

"Monik?" Ucap Adrian sama tidak percayanya seperti Savana.

"Apa kabar mas?"

"Baik."

"Bisa kita bicara sebentar?" Tanya Adrian yang di balas anggukan oleh Monik.

"Mama kebawah dulu yah nak."

"Iya."

Adrian berjalan terlebih dahulu dan monik mengekorinya dibelakang.

"Kenapa?" Satu kata yang terlontar dari mulut Adrian.

Monik yang diberi pertanyaan seperti itu merasa kebingungan. Apa yang dimaksud Adrian bertanya seperti itu?.

"Maksudnya?"

"Kenapa kamu pulang nggak bilang? Kalau kayak gini kan kita belum siapin apa apa buat kamu. Jadinya kamu datang gak disambut sama aku dan anak anak." Monik yang melihat tingkah suaminya yang terbilang rusuh sendiri tertawa lepas hingga kesetiap sudut ruangan.

"Kamu kenapa ketawa?"

"Kamu lucu. Kamu kayak anak kecil yang baru ketemu mama nya."

"Emang kan ak--"

"Mama?" Suara panggilan seorang pria menahan ocehan Adrian untuk Monik.

Monik membalikan tubuhnya menatap siapa yang memanggilnya.

"Hey Boy." Sapa Monik kepada Sadam yang masih tak percaya melihat apa yang ada di hadapannya saat ini.

"Pa?" Tanya Sadam meminta penjelasan kepada Papa nya lewat iris mata.

Adrian yang tau apa yang dimaksud Sadam hanya mengangkat bahunya tanda tidak tau.

"SAVANAA!!!" Teriak Sadam memanggil adik tercintanya.

"GUE UDAH TAUU!!" Jawab Savana tak kalah teriak.

"SIALL!GUE KALAH TELAK." Umpat Sadam kesal.

"Ma?"

"Iya sayang?"

"Mama udah ketemu Savana?"

"Udah."

"Yah mama..kenapa gak ketemu aku dulu kenapa harus ke Savana duluan mama gak kangen aku?" Keluh Sadam.

"Lebay lo." Ujar Savana yang baru saja turun dari kamarnya.

SAVANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang