Biarkan hati berkata, dia memang rewel. Kita harus bisa memilih yang baik
~Al~Berikan komentar Anda!
Acara selamatan pun diselenggarakan.
Seusai pembacaan doa, aku membantu ibu-ibu memberikan makanan kepada para tamu. Fera juga ikut bantu. Dia sahabat yang baik.
Seusai acara makan-makan, grup habsyi kak Azmi pun memulai tugas mereka. Ya, ibuku meminta mereka untuk berhabyian, tentu mereka gak nolak. Makanya, tamunya banyak banget. Bahkan, ada orang-orang yang berada di luar rumah sangking padatnya di dalam. Padahal, menurutku rumahku itu lumayan besar. Tidak terlalu banyak perabotan rumah, seperti rumahnya Aziz. Hedeh, Aziz lagi.
Lantunan 'Ya Habibal Qolbi' terdengar merdu dengan perpaduan suara kak Azmi dan kak Nuruz. Merdu sekali. Rasanya pengen terbang. Dan liriknya tu rasuk di hati. Pantesan fans mereka banyak sekali. Rasanya pengen nanya ke mereka apa rahasia mereka jadi punya suara yang mengikat hati.
Senandung lagu itu merdu sekali. Kayaknya aku ngefans juga sama mereka. Mereka itu udah tampan, baik, ceria, pintar (dibuktikan dengan mereka masuk kelas unggulan sama seperti kakakku), sholeh, dan suaranya bagus pula. M... Kayaknya ada sebuah ra....
"Alya! " tegur seseorang dengan penuh penekanan. Aku kaget tentunya. Aku langsung melihat ke sumber suara. Ternyata ibu.
"Apa, bu? " tanyaku. Ibuku yang memakai syar'i berwarna pink membuat ibuku tampak awet muda. Mudahan anaknya juga.
"Tolong, suruh Azmi dan kawan-kawan nyanyiin lagu 'Astaghfirullah ' ," ucap ibuku sambil tersenyum. Yayaya.. Oke ibuku juga penggemar grup habyi mereka. Bahkan, ibuku udah mengoleksi 20 kaset Syubbanul Muslimin(grupnya kak Azmi dan kak Nuruz). Padahal, isi lagu dari setiap kaset semuanya hampir sama, palingan tempat habyiannya aja yang beda.
Tapi... Gimana caranya aku menemui mereka? Aku kan berada di dapur bareng ibu-ibu dan Fera. Oh ya, Fera!
Sejak tadi Fera asyik sholawatan. Ia duduk di sampingku. Sedangkan ibu-ibu yang lain juga asyik sholawatan. Ya, seru tahu.
"Fer, temenin aku, " ajakku.
"Oke, " ucapnya.
Sepertinya dia mendengar percakapan aku dengan ibuku. Ya iyalah suara ibuku kan menggelegar.
Aku pun melewati puluhan manusia.
Sampai terhenti di perkumpulan grup mereka. Waduh, banyak banget yang foto-foto, masa kalah sama yang tua, yang tua aja sholawatan, masa yang muda-muda malah berfoto. Kan, gak khusyu'. He.. Emangnya aku sendiri khusyu'?
Kebetulan, saat aku dan Fera datang, pas lagunya berhenti. Jadi gak usah nunggu lama-lama duduk di dekat mereka. Nanti dikabarkan di TV 'Kedua anak ini tertangkap basah sedang dekat dengan Azmi dan Nuruz, apakah di antara mereka ada hubungan? Jangan ke mana-mana tetap di..' wkwk.
"Kak, ibu request lagu astaghfirullah, " ucapku pada kak Azmi dan kak Nuruz. Ya iyalah aku bilang ke mereka, kalau bilang ke anggota habyian yang lain, pasti mereka bingung. 'Nih anak, anak siapa?'. Wkwk ya iyalah guys aku kan gak kenal ama yang lain. Ih, apaan sih pakai guys, guys segala.
"Sip, " ucap mereka berimbaian dan sama-sama menujukkan jempol mereka.
Waduh, senyum mereka...
KAMU SEDANG MEMBACA
Untukku... [TAMAT]
Spiritual* Pertemuan biasa atau pertemuan luar biasa? * Pertemuan indah atau pertemuan sadis? * Perasaan yang biasa atau yang luar biasa? * Dia kah orangnya atau bukan? * Dia itu sungguh misterius * Say 'yes' to read, vote, coment, and ikhlas.