Gaje!

500 28 7
                                    


Ketika pikiran berkata 'Tidak', ketika mulut dibekap, ketika wajah ditutupi topeng, tapi masih ada hati yang tak akan pernah berdusta, walau di penjara sekali pun
~Al~

Berikan komentar Anda!

Pagi, hallo pagi?

Pagi indah dengan menatap makanan mie goreng pedas. Mm.. Tahu gak? Aromanya menggoda banget. Dan katanya, cabai itu dapat menambah nafsu makan!

Sebelum makan, pastinya baca doa.

Kali ini, tak akan kubiarkan pikiranku terus bermain ke dalam cinta. Huft.. Buat apa aku mikirin dia, kalau belum tentu dia mikirin aku? Nanti ujung-ujungnya sakit hati. Huft..cabai lagi.

Setelah itu, cuss....

Di dalam mobil, ada sopir, aku, dan kakakku. Jarak antara rumahku dan sekolah lumayan jauh.

"Al, kamu bilang ke Fera ya, kalau dia mesti bersyukur, " ucap kak Fahri.

Aku menyatukan kedua alis sambil menatap heran ke arah kak Fahri.

Apa yang dimaksud kak Fahri? Apa mereka udah kenalan? Tapi kok aku gak tau sih?!..batinku.

"Bersyukur apanya? " tanyaku karena merasa bahwa omongan kak Fahri tak jelas. Seperti pandangan bagaimana cinta hilang dan.. Hedeh.

"Pokoknya bilangin aja ke dia, suruh dia baca quran surah Ali Imran ayat 145," ucap kak Fahri. Mboseeeennn, gak tau apa princess lagi kepo. Apa jangan-jangan mereka ada something.

Mobil berhenti di depan sekolah. Asyik.. Udah gak MOS lagi! Sekarang keseriusan dari study, study, and study.

"Assalamualaikum, sahabatku yang manis yang cantik yang imut, " ucap seseorang yang tiba-tiba ada di sampingku. Siapa lagi kalau bukan Fera. Kami berjalan bersama menuju kelas.

"Wa'alaikumussalam, Fera yang imut yang baik tapi pintar menyembunyikan SESUATU, " ucapku dengan nada penekanan di kata 'sesuatu'.

"What? Menyembunyikan sesuatu tentang apa? " tanya Fera sambil menyatukan kedua alis. Gadis keturunan Jawa itu memiliki karakteristik yang manis. Tapi kalau sedang bingung seperti ini, aduh rasanya mau kufoto, imut.

"Kamu...ngomongin apa aja sama kak Fahri? " tanyaku. Heh? Kenapa aku kepo ya? Ah, tapi wajarlah. Gimana enggak? Kakakku itu pintar banget nyembunyiin isi hatinya untuk siapa. Dan untuk mengetahui ada beberapa cara. Yang pertama, kata-kata memuji. Contohnya gini (he.. Bisa dipraktikin di rumah sama saudara) kak, kakak tampan deh. Lebih tampan kalau curhat sama aku. Tapi, kebanyakan cara ini salah,  kenapa? Ya..nanti dijawab..Apaan sih! Gak ada hubungannya, Al! Cara yang kedua adalah cara ngambek. Kak... Kenapa sih kakak nyembunyiin semuanya dari aku? Aku kan adik kakak. Siapa tahu adik kakak ini bisa memberikan solusi terbaik atau membuat hati kakak adem. Nah, cara ini kemungkinan 70% lulus. Kalau gak lulus mungkin karena kakakku bilang apaan sih! Lagi gak mood tahu. Masa ceritain dari awal sampai titik darah penghabisan. Nah, cara yang ketiga adalah cara GAJE. Mau apa lagi, cara ini udah kayak cara yang berarti putus asa. Wkwk. Kak... Kakak tahu kan, kalau kutub Utara magnet saling tarik menarik dengan kutub Selatan magnet. Itu karena mereka bukan mahramnya. Kalau bukan mahramnya maka terjadilah kondisi dimana saling tarik menarik. Nah, itu berarti gak mungkin kan kakak curhat sama orang yang buka mahram kakak? Sama halnya dengan kutub Utara magnet saling tolak menolak dengan kutub Utara magnet lainnya. Itu karena mereka adalah mahramnya alias suadara. Kan aneh kalau di antara mereka saling cinta. Siapa lagi tempat curhat kakak kalau bukan adik kakak yang imut ini daripada kakak curhat sama yang bukan mahramnya. Ibarat narkoba, udah terlarang,-. Wkwk. Panjangin aja deh situ, pakai pengibaratan. Ye.. Udah-udah! Iye kakak ceritain, daripada nih kepala makin pusing kamu ngomong gitu. Gaje!

Untukku... [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang