Prolog

2K 146 58
                                    

Kawan, apa kabar? Ada yang rindu dengan cerita Love Story Dua Suporter? Nah, di sini saya akan mengubah jalan cerita itu. Tokoh-tokohnya  ada yang berubah. Mari, bila berkenan silahkan baca, saya akan update sampai part 3, bila kawan-kawan masih ingin membaca part selanjutnya, silahkan tulis dikolom komentar, terima kasih, selamat menikmati, maaf sempat terjeda :)

***

Prolog

“Abah, naha orang-orang teh negelemparin batu ke bis itu?” tanya seorang gadis yang masih berumur enam tahun kepada kakeknya. Ia tak mengerti atas kericuhan yang terjadi.

“Jangan dicontoh,” jawab kakeknya.

“Eneng mau ke sana, Abah. Eneng mau bilang jangan ngelemparin batu. Nanti kaca bisnya pecah dan orang-orang di dalam celaka.”

“Neng Tata di sini aja sama abah, tunggu aja saat semuanya udah aman. Baru kita masuk ke stadion.”

Namun gadis kecil itu terus bertanya-tanya. Hampir setiap pertandingan, bila Persib bertanding dengan orang-orang memakai baju oranye, mereka selalu marah. “Abah kenapa mereka selalu begitu?”

“Eneng takut?”

“Enggak Abah, eneng cuma gak mau ada yang berantem.”

Karena cucuknya ini selalu bertanya-tanya terkait atas kegaduhan yang sering terjadi pada suporter Persib dan suporter Persija, Abah menjelaskan pelan-pelan tentang perseturuan yang terus terjadi. Gadis kecil itu kemudian memahami. Abah juga berpesan, cucuknya jangan sampai melakukan hal yang sama. “Eneng harus jadi suporter yang baik. Cukup menikmati pertandingan.”

Gadis kecil itu membantah perkataan kakeknya dengan alis mengerenyit,  “Abah gimana mau menikmati atuh kalau orang-orangnya suka ganggu eneng buat nonton bola. Mereka malah berantem. Eneng kan jadi keganggu.”

Kakeknya tertawa mendengar kejujuran cucuk polosnya.

“Kalo eneng gak mau diganggu, Eneng harus memberhentikan mereka, supaya jangan berbuat hal kaya gitu, ya.”

“Sekarang, Bah?” gadis kecil itu hendak turun dari mobil kakeknya.

“Eh, bukan sekarang. Nanti kalu Eneng sudah besar. Kalau Eneng ke luar sekarang bahaya.”

“Sudah besar? Berarti mereka marah-marahnya bakal lama, Bah?”

Abah tersenyum dan mengusap-usap pucuk rambut cucuknya.
***

LOVE STORY DUA SUPORTER [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang