"Min.."
"Jaehwan sudah sampai??" tanya Tuan Hwang saat putra tunggalnya masih berdiam di ruangannya membaca-baca beberapa berkas untuk meeting
"Mungkin sebentar lagi.. Coba aku cek dulu ke ruangan deh..."
"Kenapa nggak suruh langsung ke ruangan appa?? Kasian kan dia kalau ke lantaimu dulu baru kesini.. Dia lagi hamil.. Jangan terlalu kecapean.."
"Iya appa.."
"Kamu juga lagi.. Pakai ketinggalan.. Jangan ceroboh dan merepotkan Jaehwan.."
Minhyun tertawa kecil menyadari kesalahannya.. Ia pun berjalan keluar dari ruangan ayahnya dan menuju ruangannya sesegera mungkin..
.
.
.
."Jae.. Kamu sudah sampai??" tanya Minhyun
Minhyun yang memasuki ruangannya menyapa Jaehwan yang sudah berada disana dan duduk di kursinya..
"Kamu kenapa, Sayang??"
"Perutnya sakit??" tanya Minhyun lagi karena melihat Jaehwan memegangi perutnya
"Hyung.. Mau ke dokter sebentar nggak?? Jaehwan takut..."
"Kenapa, Sayang?? Sebentar hyung telpon appa dulu..." kata Minhyun yang langsung menelpon ke ruangan ayahnya
"Aku usahakan kembali sebelum meeting.. Kalau belum kembali, nanti ada Somi yang mengerti tentang proyek itu.."
Jaehwan merenggut kesal mendengar nama Somi disebut dan dipercayakan oleh Minhyun..
Nggak sekarang.. Tapi nanti pasti kubalas..
"Ayo, Jae.. melamun apa??" tanya Minhyun sambil membangunkan Jaehwan
"Nggak apa-apa.." jawab Jaehwan singkat
"Dede kenapa sayang?? Ganggu Mommy ya??" tanya Minhyun sambil mengelus perut Jaehwan
"Ada nenek sihir, Hyung..." jawab Jaehwan yang juga mengelus perutnya
.
.
."Untung nggak apa-apa.."
Minhyun menoleh ke arah kursi penumpang di sampingnya dimana Jaehwan sedang mendumal sendiri sambil mengelus perutnya..
"Kenapa, Sayang??"
"Hyung.. Seberapa hebat Somi noona membantumu di kantor??" tanya Jaehwan
"Hmm.. Biasa saja.. Karena dia sudah bekerja di kantor appa lebih dahulu dariku.. dia hanya lebih mengetahui apa yang harus kulakukan.. Sepertu memandulah.. Tapi mungkin.. Setelah melewati tiga bulan pertama nanti, aku akan lebih mengerti urusan kantor, jadi dia sudah tidak begitu penting.." kata Minhyun
"Kalau hyung sudah lebih mengerti, aku saja yang jadi asisten Minhyun hyung.. Jangan noona itu..."
Minhyun tercengang dan menoleh ke arah Jaehwan saat mobilnya terhenti karena lampu merah...
"Kemauan dede baby kah??" tanya Minhyun
"Kemauan mommy Jaehwanie.." kata Jaehwan
"Kenapa?? Kamu mau kerja di kantor?? Cafe bagaimana??"
"Ya kalau sudah lancar, aku cuma mau tau beresnya saja.. Lagipula sudah ada chef Daehwi.. Aku juga cuma bertugas membuat dessert.. Nanti akan kuturunkan ilmuku atau cari orang yang ahli dalam dessert.. Kan pemilik nggak selalu turun tangan.. "
"Iya sih... Benar juga..."
"Memang hyung keberatan aku kerja di kantor???"
"Bukan.. Tapi kan setelah dede baby lahir.. bagaimana kamu bisa kerja?? Siapa yang urus bayi kita??"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Begin Again
FanfictionSudah biasa bagi pasangan muda membicarakan planning mereka untuk memiliki keturunan.. Dan kehamilan memang hal yang ditunggu oleh pasangan yang baru menikah.. Jaehwan selalu membayangkan akan menjadi hal yang luar biasa jika ia bisa mengandung anak...