"Morning Eomma.. Appa..." sapa Seongwoo saat bergabung ke ruang makan untuk bersarapan bersama orang tuanya
"Morning...???"
"Kamu kenapa, Seongwoo?? Terlihat gembira sekali..." tanya appanya
"Nggak apa-apa, Appa.. Lebih baik daripada aku marah-marah kan.." jawab Seongwoo
"Bungkusan apa itu??" tanya Eommanya
"Ini?? Bukan apa-apa..." kata Seongwoo sambil memindahkan paper bag yang semula diletakan di atas meja olehnya, kini ke kursi kosong disebelahnya
"Eomma.. Jaehwan masih menginap di rumah Minhyun?" tanya Seongwoo
"Sepertinya masih.. Semalam Minhyun sempat nelpon eomma.. Mereka baru saja check up lagi.. Jaehwan sudah lebih baik, cuma belum boleh terlalu lelah.. Masih sedikit flu.."
"Begitu ya..."
"Kamu nggak telpon Jaehwan?"
"Belum.."
"Masih marah dengannya?"
"Kalau marah mana mungkin aku tanya soal Jaehwan.." keluh Seongwoo saat mendengar tuduhan eommanya
"Kenapa nggak telpon saja? Tanya sendiri..."
"Nanti sajalah... Pulang kerja aku coba telpon dia.."
"Kamu ke kantor hari ini?" tanya appanya
"Hmm.. ada urusan mendadak... Jadi harus ke kantor..."
"Mau berangkat sama-sama?" tanya Appanya lagi
"Nggak, appa.. Lagian aku hanya sebentar ke kantornya.. Aku ada urusan lain juga diluar kantor.."
"Mendadak sibuk kamu,... Ingat, kamu belum berbaikan dengan Jaehwan.. Eomma nggak mau anak eomma bertengkar lama-lama.." gerutu eommanya
"Iya.."
"Jangan iya-iya saja.. Lakuin! Kamu bilang Jaehwan salah.. Sekarang kamu juga salah.. Adik sedang hamil kamu dorong-dorong.. Kamu marahin sampai nangis.. Bahkan sampai dia masuk rumah sakit, kamu juga nggak menjenguk.."
"Aku mau jenguk.. Tapi suaminya nggak kasih.. Aku harus bagaimana?"
"Kamu sudah minta maaf sama Minhyun belum?" tanya Appanya
"Yah.. Minhyun juga bukan orang yang baru kenal denganku.. Dia tahu aku suka asal bicara..."
"Terus? Karena dia tahu, jadi kamu bebas bicara seenakanya? Seasal-asalnya?"
"Iya, appa.. eomma.. Nanti, setelah semua urusan beres.. Aku akan temui Jaehwan.." kata Seongwoo dengan nada berjanji
.
.
."Min,.. Appa berangkat ke kantor lebih dulu ya..."
"Iya, Appa.. Nanti Minhyun menyusul..."
Appanya hanya menepuk pelan bahu putranya..
"Sudah.. Kamu tenangkan Jaehwan dulu saja.." ucap Appanya pelan sebelum pergi meninggalkan ruang makan
"Jae.. Makan lagi, Sayang..." kata eommanya pada Jaehwan yang termenung diam
"Nggak usah dipikirkan.. Abaikan saja..." kata Minhyun sambil mengelus punggung Jaehwan
"Jaehwan.. Ingat, kamu baru sembuh.. Jangan dengarkan ucapan Tuan Jeon yang terkesan memojokanmu.. Appa dan Eomma percaya kamu bisa dan pantas mendapatkan apa yang Appa berikan padamu..." kata eommanya
Jaehwan hanya mengangguk diam dan mencoba kembali menikmati hidangan yang menjadi menu sarapannya...
"Kamu mau hyung di rumah??" tanya Minhyun dan Jaehwan hanya menggeleng
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Begin Again
FanfictionSudah biasa bagi pasangan muda membicarakan planning mereka untuk memiliki keturunan.. Dan kehamilan memang hal yang ditunggu oleh pasangan yang baru menikah.. Jaehwan selalu membayangkan akan menjadi hal yang luar biasa jika ia bisa mengandung anak...