Lagi-lagi Minhyun menghela nafasnya ketika ia masih menemui pemandangan yang sama di rumahnya selama dua hari ini..
Ia berjalan pelan berharap tidak mengejutkan Jaehwan yang sedang menangis sambil memeluk sebuah boneka teddy bear besar, namun matanya tidak lepas dari robot-robotan dan beberapa mainan yang berserakan di lantai..
Sejak diijinkan pulang ke rumah, Jaehwan lebih sering menghabiskan waktu duduk di kamar kosong yang mereka rencanakan akan menjadi kamar anak mereka nanti..
"Jae.. tidur siang, yuk.." Ajak Minhyun dan Jaehwan menggelengkan kepalanya
"Nanti setelah tidur siang kamu kesini lagi.." kata Minhyun dan lagi-lagi Jaehwan menggelengkan kepalanya
Minhyun hanya terdiam dan menahan berbagai macam perasaan yang berkecamuk di hatinya.. Ingin sekali ia memarahi Jaehwan karena terus-terusan bersedih tapi ia tidak tega, Ingin ia memeluk Jaehwan dan mengatakan tidak apa-apa namun ia juga tidak bisa berbohong kalau ia juga bersedih dan bukankah dia sudah melakukan itu sejak Jaehwan dinyatakan keguguran, ingin ia membiarkan Jaehwan tapi ia merasa khawatir akan makin membuat Jaehwan lebih sakit..
"Kalau bertumbuh.. Anak kita laki-laki atau perempuan ya, Hyung??" tanya Jaehwan
"Kamu sudah tanyakan itu kemarin, aku sudah jawab tidak tahu.."
"Hyung maunya apa? Anak laki-laki atau perempuan??"
"Apa saja.. yang penting anak kita dan kamu sehat dan selamat.."
"Hyung.. Aku mencelakakannya.."
"Jaehwan aku mohon.. jangan memutar kejadian seperti ini setiap harinya... Bukan karena hyung tidak peduli atau tidak merasa kehilangan.. Tapi tidak bisa seperti ini terus, Jaehwan..!!" omel Minhyun
"Jaehwan.. sama sepertimu!! Hyung sedih!! Hyung kehilangan!! Tapi, jangan begini!! Terus-terusan seperti ini tidak akan memutar balikan keadaan, tidak akan membuat anak kita kembali.. Yang ada kamu hanya memutar balikan keadaan dimana aku harus melihat kamu menangis terus-terusan seperti ini, lalu aku bujuk kamu terus kamu lebih baik tapi kamu nangis lagi.. Jaehwan.. Jaehwan dengarkan aku.. Hwang Jaehwan!!!" panggil Minhyun
Minhyun merenggut rambutnya sendiri saat melihat Jaehwan malah menutup kedua telinganya dan makin menangis dengan memasang wajah takut..
"Jaehwan.. Maaf.. Hyung nggak berniat memarahimu.. Hyung mengerti perasaanmu.."
"Maaf, Hyung.. Maaf.. aku salah.."
"Nggak sayang.. Maaf.. Maaf, hyung salah.." ucap Minhyun yang langsung memeluk Jaehwan dengan sangat erat
"Ma-maaf, Hyung.. Jangan marah.. Jangan marah, Hyung.."
"Nggak.. Jaehwan.. Jaehwan istirahat yuk.. Nanti kita kesini lagi.. Hyung temani kamu disini.."
"Nggak!! Nggak!! Aku nggak mau kesini!!" jerit Jaehwan yang langsung melepaskan pelukannya pada boneka itu dan melempar robot-robotan di hadapannya
"Jaehwan.."
"Nggak mau!! Nggak mau kesini!!"
"Sst.. Sst.. Jaehwan.. Hey.. Hey kamu kenapa?? Ya sudah.. kita nggak kesini.. Kita ke kamar saja ya.. Tidur siang ya??" ajak Minhyun yang langsung menggendong Jaehwan ke kamar mereka
Sampai di kamar, Minhyun membaringkan Jaehwan dengan sangat hati-hati, ia menemani Jaehwan sambil membelai-belai rambutnya juga menciumi pipinya sampai Jaehwan tertidur..
"Jadi demam lagi.. Jaehwan.. Jaehwan.. Jangan nangis terus bisa tidak sih.." keluh Minhyun saat dia merasakan hangat di dahi Jaehwan
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Begin Again
Fiksi PenggemarSudah biasa bagi pasangan muda membicarakan planning mereka untuk memiliki keturunan.. Dan kehamilan memang hal yang ditunggu oleh pasangan yang baru menikah.. Jaehwan selalu membayangkan akan menjadi hal yang luar biasa jika ia bisa mengandung anak...