Minhyun mengusap wajahnya kesal setelah ia menghentikan pembicaraannya di telpon..
"Direktur Hwang.. " panggil salah satu staff
Minhyun menghela nafas kesal dan memberikan dokumen di tangannya dengan kasar ke salah satu staff yang menjadi kepala divisi di pabriknya...
"Proses orderan barang sesuai dengan spesifikasi per item barang.. Sesuai dengan perjanjian dan purchase order yang diberikan oleh customer.. Saya akan kembali ke Seoul.." ucap Minhyun sebelum ia pergi meninggalkan staff dan lokasi pabrik
.
.
.
.Minhyun melirik ke jam tangannya dimana waktu sudah menunjukkan pukul setengah tiga pagi setibanya ia di rumah megah milik orang tuanya..
Ia mengadahkan kepalanya melihat ke jendela kaca kamarnya yang dapat ia lihat dari halaman depan rumahnya..
Jaehwan belum tidur...?? - Pikir Minhyun dalam hati
Minhyun melonggarkan dasi yang masih menempel di kerah bajunya dengan rapi, lalu ia mengeluarkan kunci cadangan dari tas kerjanya..
Dengan tergesa-gesa ia berjalan menuju kamarnya...
"Jaehwan, kenapa? Pekerjaan apa yang belum selesai??"
Minhyun mendengar dengan sangat jelas pertanyaan eommanya yang tidak dijawab oleh Jaehwan...
Jaehwan lah alasan kepulangan Minhyun..
Tanpa basa basi atau menyapa lebih dulu, Minhyun langsung memeluk pria kesayangannya yang tengah mengandung buah hati mereka..
"Minhyun???" kaget eommanya yang tidak percaya dengan sosok anak kandungnya di kamar ini
Minhyun hanya mengisyaratkan pada eommanya untuk meninggalkan kamarnya..
Mengerti dengan situasi dan sikap pasangan dihadapannya, eommanya hanya mengangguk.. Wanita itu mencium pucuk kepala menantu kesayangannya juga putra kandungnya sebelum ia benar-benar meninggalkan kamar Minhyun..
"Maafkan hyung, Sayang.. Tadi sore hyung sangat kesal dan emosi di pabrik sampai tanpa sengaja hyung membentak Jaehwan... Bukan maksud hyung membodohimu.. Sungguh, Jaehwan.. Hyung hanya benar-benar terkejut dengan apa yang sebenarnya terjadi di pabrik dan kekacauan apa yang dibuat para staff sampai dua bulan terakhir ini perusahaan mengalami banyak masalah..." ucap Minhyun menjelaskan sambil masih memeluk Jaehwan dengan sangat erat
Ia mengelus lembut punggung Jaehwan dan membiarkan Jaehwan menyandarkan kepalanya di bahu Minhyun..
"Maaf, hyung membuatmu tidak bisa tidur.. Maaf, hyung membuatmu dan dede bayi di perutmu kelelahan.. Jaehwan,.. Jaehwan istirahat ya.." ucap Minhyun
Minhyun melepas pelukannya, mendekap kedua pipi Jaehwan sambil menatap mata yang berkaca-kaca..
"Sst.. Jangan gigitin bibirmu seperti itu.. Jangan nangis.. Hyung yang salah.. Hyung nggak memarahi Jaehwan.. Hyung nggak marah kalau Jaehwan tidak tahu urusan perusahaan.. Hyung.. Jaehwan sungguh.. maafkan hyung..." ucap Minhyun memohon pada pria yang masih menatap takut padanya
Jaehwan hanya terus terdiam dan kembali meminta Minhyun untuk memeluknya..
"Sebentar.. Hyung buka jas dulu.."
Dengan segera Minhyun membuka jasnya, melepas beberapa kancing di kemejanya sebelum ia sedikit berbaring di ranjang untuk menemani Jaehwan tidur di pelukannya..
Setelah Jaehwan tertidur dengan pulas, Minhyun pun perlahan mengalasi kepala Jaehwan dengan bantal yang empuk dan nyaman..
Ia menciumi kening Jaehwan, mengelus-elus pipinya sejenak..
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Begin Again
FanficSudah biasa bagi pasangan muda membicarakan planning mereka untuk memiliki keturunan.. Dan kehamilan memang hal yang ditunggu oleh pasangan yang baru menikah.. Jaehwan selalu membayangkan akan menjadi hal yang luar biasa jika ia bisa mengandung anak...