Nyonya Hwang melirik ke arah jam dinding di rumahnya dan kembali menatap heran ke arah anak kesayangannya..
"Tumben kamu masih disini, Min??"
Minhyun hanya menengok ke arah ibunya dan kembali mengalihkan pandangnya ke arah televisi dimana ia sedang menonton acara travel..
"Minhyun??" panggilnya lagi dengan nada bertanya
"Biarlah.. Jaehwan juga belum pulang dari cafe.."
"Tumben Jaehwan lama di cafe.."
"Hari ini kitchen set mulai masuk dan dapur pasti sedang dirapikan.. Jaehwan itu maunya satu hari satu pekerjaan selesai.. Jadi kalau hari ini urusan dapur belum selesai, jangan harap dia pulang dari cafe.." jawab Minhyun
"Nothing special, son?"
"What??" tanya Minhyun bingung
"Besok kan three months anniversary kalian.. Nggak sangka hari berjalan dengan cepat.. Sepertinya baru kemarin kalian pulang dari Paris.."
"Oh.. Not sure.." Jawab Minhyun seadanya lalu kembali menonton
"Kalian sedang bertengkar??"
Minhyun menghela nafas begitu mendengar pertanyaan ibunya..
"Kamu tidak bisa bohongi eomma.. Kalian kenapa?"
"Nggak ada apa-apa.."
"Eomma sudah mencium hawa pertengkaran di antara kalian sejak dua hari lalu.. Mana mungkin tidak apa-apa.."
"Jaehwan sudah lebih baik??"
"Sudah dari minggu lalu.. Hanya pendarahan seminggu itu saja.. Dia sudah bisa marah juga.."
"Jadi kalian bertengkar kan??"
"Nggak juga.."
"Hanya Jaehwan yang bisa membuat anak kesayangan eomma ini sangat dewasa, dan hanya Jaehwan juga yang bisa membuat kamu menjadi seperti anak kecil.."
"Jaehwan tidak setuju kamu resign ya??"
"Sudah terlanjur resign juga.." jawab Minhyun
"Kamu jadi mengelola cafe??"
"Nggak diijinkan.."
"Lalu??"
"Yah aku terima tawaran appa.. Jadi direktur di kantor appa.."
"Jaehwan sudah tahu??"
"Belum.. biar saja.. Biar dia khawatir sedikit.. Akhir bulan ini kan aku terakhir kerja.. Aku mau tahu respon dia bagaimana kalau aku masih belum memberitahu dia kalau aku sudah punya pekerjaan..."
"Kamu berharap dia akan menerimamu di cafe kalau dia tahu kamu belum punya pekerjaan??"
"Entahlah.."
"Min.. Kalian ini tanpa sadar sangat mirip satu sama lain.. Kamu ingat apa yang membuat Jaehwan bekerja di hotel dulu??"
"Kamu juga kan.. Kamu ingin Jaehwan tidak menyia-nyiakan pendidikannya... Dan sekarang, Jaehwan pun bersikap sama.. Dia tidak ingin kamu kehilangan pekerjaan hanya karena dia.. Dan dia tidak ingin kamu menyia-nyiakan pendidikanmu karena dia..."
"Iya aku tahu..."
"Kalau tahu kenapa masih disini? Kamu ngambek kan ditolak Jaehwan masuk ke cafe??"
"Eomma.. dia kan yang nggak kasih aku masuk ke cafe.. Jadi ya mulai sekarang aku nggak mau tahu lagi sama urusan dia di cafe.. Mau dapur sedang dalam renovasi.. lemari dan oven datang atau mau etalase dipasang.. Aku. Nggak. Mau. Tahu.."
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Begin Again
FanficSudah biasa bagi pasangan muda membicarakan planning mereka untuk memiliki keturunan.. Dan kehamilan memang hal yang ditunggu oleh pasangan yang baru menikah.. Jaehwan selalu membayangkan akan menjadi hal yang luar biasa jika ia bisa mengandung anak...