***
Tak ada yang lebih baik dari pada pilihan-Nya, tak ada yang lebih indah dari pilihan-Nya. Masalahnya adalah bagaimana cara kita menerima itu semua?
Semua orang pasti merasa kecewa atas apa yang tak sesuai dengan apa yang di harapkannya, namun siapa yang bisa melawan kehendak-Nya? Percaya saja, apa yang sudah di pilihkannya untuk kita itu adalah yang terbaik.
Cara Tuhan menyapa seorang hamba-nya selalu tak terdefinisi, Dia selalu mempunyai cara yang elegan dan berkelas untuk menyapa kita.
Jika manusia yang katanya memiliki 'cinta yang tak biasa', maka Tuhan memiliki semua yang tak biasanya manusia.
Tuhan itu romantis. Lebih romantis dari film Titanic, lebih romantis dari kisah Romeo dan Juliet, bahkan lebih romantis dari pada drama-drama korea masa kini.
Tuhan memiliki cara tersendiri untuk menunjukan keromantisannya. Caranya yang elegan dan berkelas mampu menanamkan kenyamanan di hati para hamba-Nya. Hati yang di jaga dengan hati-hati, serta cinta yang di selimuti oleh hati.
Aku tak menyalahkan siapapun atas apa yang terjadi, karena menurutku marahpun tak ada gunanya jika aku lakukan. Tapi memang dari awal ini adalah salahku sendiri yang salah menafsirkan sesuatu terhadapku, dan itu aku kira akan terjadi.
Lantas adakah yang terjadi jika aku terus-menerus menyesali apa yang telah terjadi? Yang ada aku hanya akan tetap berada dalam bayang-bayang masa lalu yang terus membayangi.
Tak ada yang tau dengan apa yang akan terjadi, semua atas rencana-Nya.
Mungkin kali ini itu cara Tuhan menyapaku, menyadarkanku dari sesuatu yang salah. Mengistirahatkan aku dari cara yang kurang Dia sukai, untuk memperbaikinya hingga menjadi sebuah cara yang mencapai ridho-Nya.
Sabar adalah cara terbaik untuk menyikapi sesuatu yang tak kita harapkan, sulit? Tidak jika kita memahami betul sapaan-Nya. Aku terus melatih kesabaranku, siapa tau nanti aku dapat memanen dari apa yang aku tanam sejak lama.
Untuk sesuatu yang saat ini sedang menjadi sebuah harapan. Bersabarlah, aku sedang memperbaiki diri untuk meraihmu. Aku juga sedang melatih agar dapat membalas sapaan-Nya dengan cara yang yang tak biasa, dengan elegan serta berkelas juga.
Untuk sesuatu yang saat ini sudah menjadi sebuah kekecewaan. Maaf, aku terlalu memaksakan kehendak umtuk memilikimu. Yang aku sadar kau adalah bagian dari kehendak-Nya.
Aku sedang belajar menjadi sesuatu yang tak biasa...
****
TERIMAKASIH YANG MASIH MAU MEMBACA TULISANKU, JADI PEMBACA YANG ELEGAN DAN BEKELAS YA. TINGGALKAN JEJAK KEHIDUPAN KALIAN YA.
FOLLOW IG ;
@sketsarasa_
SALAM HANGAT SKETSA,