Story 11

14.2K 1.2K 27
                                    

"Jangan menatapku seperti itu. Aku tahu kalau aku tampan."

Yeri mendengus mendengar kata-kata Jungkook. Dia yang tadi menatap laki-laki yang sedang memejamkan mata sambil mendengarkan lagu itu akhirnya duduk dengan benar menghadap ke depan.

Mereka saat ini sedang duduk berdua berdampingan di dalam pesawat menuju pulau jeju.

Hanya berdua? Ya anak 7 bulletproof yang lain sengaja menjebak Jungkook agar hanya ia dan Yeri yang berangkat menuju Jeju.

"Kau tau kita tidak akan melakukannya, jadi kenapa kau bersikeras untuk bulan madu denganku? Kenapa tidak ajak kekasihmu saja?" tanya Yeri ketus.

Jungkook masih memperhatikan mp3 playernya tanpa menoleh pada Yeri. "Aku sedang tidak memiliki kekasih." jawabnya santai.

Yeri berdecak. "Lalu kau pikir aku akan percaya?" tanya Yeri kesal.

Bukannya menjawab, Jungkook justru memasangkan salah satu earphone nya pada Yeri. "Kau berisik sekali. Aku ingin tidur di pesawat."

Yeri terdiam sejenak mendengarkan suara yang terdengar dari earphone Jungkook.

When it comes to you. There's no crime. Let's take both of our souls. And intertwine.

Lagu 2U milik David Guetta feat Justin Bieber itu mengalun lembut di telinga Yeri. Ini lagu kesukaan Yeri namun ada yang berbeda dari lagu yang biasa Yeri dengarkan ini. Karena pemilik suara nya bukan David Guetta atau bahkan Justin Bieber. Karena dinyanyikan tanpa instrument musik, Yeri bisa mendengar jelas siapa pemilik suara nya.

When it comes to you. Don't be blind. Watch me speak from my heart. When it comes to you. Comes to you.

Setelah bait terakhir lagu itu, Yeri menoleh ke arah samping pada laki-laki yang memejamkan matanya. Dan tanpa sadar Yeri tersenyum tulus.

"Kau bisa bernyanyi?" tanya Yeri namun diacuhkan Jungkook. "Mengapa tidak gunakan instrument musik? Padahal suaramu sudah sangat bagus. Dan sepertinya hanya dibawakan dengan menggunakan piano saja lagunya akan semakin terdengar indah." kata Yeri terus berceloteh.

"Aku tidak suka piano." gumam Jungkook ketus dengan mata yang masih terpejam.

Yeru mendengus mendengar jawaban ketus Jungkook. "Paling kau bukannya tidak menyukai piano. Tapi kau tidak bisa. Bilang saja begitu harusnya bukan malah mengatakan kau tidak suka seolah kau membenci piano." Yeri bergerutu.

"Kim Yerim?" Kata Jungkook yang akhirnya membuka mata.

"Ya?"

Jungkook langsung menarik earphone dari telinga Yeri. "Mengapa kau tetap saja berisik padahal sudah kubilang untuk diam."

***

"Apa tidak apa-apa meninggalkan mereka berdua jauh disana?" tanya Taehyung pada teman-temannga yang bersama-sama sedang melihat pesawat Jungkook yang baru saja lepas landas.

"Tenanglah. Mereka sudah sama-sama dewasa." NamJoon merangkul Taehyung. "Lagipula tadi aku sudah gemas melihat kelakuan mereka di dalam mobil tadi." kata Nam Joon mulai mencurahkan pengalamannya.

"Memangnya apa yang mereka lakukan disana?" tanya semuanya kecuali Nam Joon.

"Apa mereka melakukannya di mobil?" tanya Jimin antusias.

Yoong Gi hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan teman-temannya. "Bisakah kita bicarakan di tempat lain saja. Ini memalukan."

"Sepertinya kita akan segera memiliki keponakan." kata Hoseok antusias.

Jin mendengus. "Astaga aku belum siap di panggil paman."

Semua tertawa dan merangkul Jin. "Kalau begitu segera persiapkan dirimu kawan."

Dan Jin justru ikut tertawa mendengar jawaban dari teman-temannya.

"Astaga Jungkook kita kini sudah dewasa." kata Hoseok tiba-tiba.

"Kau jadi terlihat seperti Paman Jeon." sindir Jimin.

"Wajah tampan begini apa benar terlihat seperti ayah beranak satu?" kata Hoseok tertawa sambil berpura-pura seolah tidak terima.

"Kalau boleh kami tau apa yang sedang kalian tertawakan?"

Semua menoleh pada empat perempuan yang sedang menatap mereka dengan tatapan sinis.

Taehyung terlihat mendekati salah satu wanita yang sebenarnya adalah sepupu dari Yeri yaitu Irene.

"Kau nona yang aku lihat di acara pernikahan kemarin." kata Taehyung menatap Irene dengan tatapan bahagia.

"Tentu saja karena aku sepupunya Yeri." sahut Irene.

"Aku baru tahu kalau Yeri memiliki sepupu secantik ini." Taehyung mulai merayu Irene walaupun justru ditatap jijik oleh Irene.

"Jadi ada maksud apa kalian menghampiri kami?" tanya Nam Joon langsung ke intinya.

Mereka saling bertatapan seolah mencari siapa yang akan menjadi juru bicara mereka.

Akhirnya Soo Young maju dan menghadapi Nam Joon. "Dimana Yeri?" tanya Soo Young yang sama-sama langsung ke intinya.

"Yeri? Tentu saja dia sedang bulan madu bersama suaminya." sahut Nam Joon santai.

"Hah? Bulan madu? Yeri dan Jungkook?" tanya Soo Young seolah tidak percaya dengan apa yang di dengarnya. "Kalian pasti berbohong." kata Soo Young kemudian.

"Untuk apa kami berbohong?" kata Yoong Gi ketus. "Tidak ada untungnya bagi kami."

"Lalu bagaimana bisa dia mau pergi kesana hanya berdua dengan Jungkook?" Irene bertanya penasaran.

"Ya... Kami sedikit melakukan tindakan kecil tadi." Taehyung mulai menjelaskan.

"Tindakan apa?" tanya Irene lagi sambil menatap tajam.

"Jangan menatapku seperti itu karena jantungku jadi tak karuan karenamu." kata Taehyung yang membuat Irene memalingkan wajahnya.

Ada semburat merah di wajah Irene. Astaga bagaimana bisa dia jadi terbawa gugup karena laki-laki aneh namun tampan ini?

***

Sudah sekitar satu jam perjalanan Jungkook dan Yeri dari Bandara Gimpo menuju pulau Jeju. Mereka akhirnya tiba di Jeju.

"Hei Jeon Jungkook!" Yeri menggoyang-goyangkan badan Jungkook tapi tidak ada respon. "Hei Jeon Jungkook!" panggil Yeri sekali lagi.

Yeri mendesah keras. Ia menyerah. Suaminya itu masih terlihat tertidur pulas. Dan Yeri pun mulai berpikir. Dan terpikirkan sebuah ide.

Jari jemari Yeri mendekati lengan jungkook yang tertutup hoodie hitam milik Jungkook. Yeri diam-diam menarik hoodie itu sedikit ke atas. Dan lalu mendaratkan sebuah cubitan keras di lengan Jungkook.

"Aaaaaaa!" Jungkook teriak sementara Yeri terkekeh.

Jungkook lalu menatap Yeri dengan tatapan sinis.

"Apa? Ada apa?" tanya Yeri mengejek.

Masih dengan tatapan sinis, Jungkook mengelus-elus tangannya. Lalu ia merapikan semua barang miliknya.

Yeri terkekeh sendiri melihat laki-laki itu terlihat marah padanya. Bahkan laki-laki itu kini berjalan mendahului Yeri. Entahlah wajah Jungkook yang marah itu benar-benar menarik untuk Yeri. Dan sepertinya kini Yeri menemukan hobi baru yang menyenangkan.

"Ayo?" Jungkook ternyata kembali pada Yeri dan menoleh lalu mengulurkan tangan pada Yeri yang sejak tadi masih duduk di bangku pesawat. "Jangan banyak melamun dan berpikir lalu cepat raih tanganku. Aku hanya tidak mau kerepotan kalau kau hilang disini."

Married to Bad Boy (Sudah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang