"Ada apa dengan wajahmu? Mengapa muram seperti itu?"
Yeri mengalihkan pandangan dari jendela lalu menatap Jungkook yang baru saja berhenti dengan kegiatan mengetik dengan laptopnya.
Yeri mendesah lalu membaringkan tubuhnya ke kasur. "Aku bosan."
"Jadi apa ada yang ingin kau lakukan?" tanya Jungkook lagi.
Yeri tersenyum. "Tentu saja banyak sekali. Aku ingin memakan ramyun, topokki, es krim. Aku ingin berlarian di taman aku ingin-"
Jungkook berdecak sambil menggelengkan kepalanya. "Kau rakus. Itu permintaan yang banyak sekali." Jungkook protes. "Lagipula ini semua salahmu yang membuatmu tinggal di tempat ini."
Yeri menendang-nendang kakinya. "Ah entahlah yang pasti aku bosan disini aku bosan. Aku rindu hang out bersama Joy dan yang lainnya." Yeri mulai mendumel. "Dan jangan selalu saja menyalahkanku. Aku berbuat seperti ini juga karena mu."
Jungkook menutup laptopnya lalu menghampiri Yeri.
"Apa?" tanya Yeri ketus.
"Aku mencintaimu Jeon Jungkook." gumam Jungkook tiba-tiba dan tentu saja langsung membuat Yeri teringat pada kejadian saat Jungkook berada di rumah sakit ini.
"Apa maksudmu?" tanya Yeri pura-pura tidak mengerti.
Jungkook tertawa. "Kemarin saat mereka kemari, mereka menceritakan yang terjadi saat aku koma dan kau mendadak mengatakam hal itu kata mereka." jelas Jungkook lalu terkekeh. "Apa kau benar-benar mengatakannya? Apa kau takut kehilanganku?"
Yeri sudah tanggung malu. "Kau berisik tuan Jeon!"
Jungkook justru tertawa. Eskpresi kesal Yeri benar-benar moodbooster baginya.
"Apa kau mau jalan-jalan?" tanya Jungkook.
"Kemana?"
"Keliling rumah sakit." sahut Jungkook.
Yeri mengangguk. "Tentu."
***
Walaupun tangan kirinya menggandeng tangan Yeri saat mereka bersama tapi tangan kanan Jungkook justru fokus pada ponselnya. Dan bahkan tidak memperhatikan Yeri.
Yeri mendengus. Pikiran jahilnya menguasai otak Yeri, ia ingin mengerjai Jungkook. Perlahan Yeri mulai mencoba melepaskan tangannya dari genggaman tangan Jungkook.
"Hei aku tau apa yang ada di isi otakmu. Jadi jangan sekali-sekali mencoba untuk kabur." kata Jungkook sambil mempererat genggamannya pada Yeri dan terus menatap layar ponselnya.
Namun beberapa saat kemudian Yeri justru menghentikan langkahnya. Jungkook otomatis berhenti dan akhirnya Jungkook menoleh pada Yeri.
"Ada apa?"
"Aku kesal." kata Yeri jujur.
Kening Jungkook mengerut. "Kesal?"
"Kau dari tadi selalu sibuk dengan ponselmu. Kalau begitu sama saja hanya ragamu yang ada disini tapi jiwamu di tempat lain." protes Yeri. "Jika kau memang sibuk pergilah. Aku sudah biasa sendirian."
"Hei..."
"Aku janji tidak akan melapor pada orang tuaku." kata Yeri lagi
"Hei Kim Yerim."
Yeri tersenyum. "Pergilah tapi nanti kau bawakan aku makanan yang banyak sesuai permintaanku." kata Yeri lagi.
"Aku tidak bisa." kata Jungkook dengan wajah memelas.
"Pergilah. Kakekmu pasti menunggumu."
***
Yeri mendesah saat duduk di salah satu bangku di salah satu ruang tunggu di rumah sakit itu. Ia bersandar ke kursi dengan kepalanya ia tengadahkan ke atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married to Bad Boy (Sudah terbit)
FanficKim Yerim baru saja lulus dari Sekolah Menengah Atasnya dan apa yang didapatnya kini? Orang tuanya justru memberikan Yeri hadiah seorang suami. Jeon Jungkook suami Yeri yang adalah cucu dari keluarga Jeon yang merupakan salah satu keluarga terkaya d...