Story 52

9.7K 996 81
                                    

"Akhirnya selesai juga."

Setelah membereskan semua perlatannya di meja, Yeri lalu membaringkan tubuhnya ke belakang di karpet tempat ia duduk sejak tadi.

Ia menatap langit-langit ruangan itu. "Jungkook sedang ada dimana ya? Apa dia tersesat? Aku jadi khawatir karena sudah mengerjainya." gumam Yeri yang perlahan memejamkan matanya lalu tertidur.

Dan beberapa saat kemudian Yeri terbangun lalu membuka matanya. Ia sedikit terkejut karena kini ia sudah tidak lagi tidur di atas karpet dan kini ia tidur di atas kasur Jungkook yang emmang satu ruangan dengan tempat ia mengerjakan tugasnya tadi. Dan saat menoleh ke samping ia melihat suaminya itu sedang tertidur dengan posisi menghadap Yeri. Yeri diam-diam mengelus-elus pipi suaminya itu. Pasti Jungkook yang tadi menggendongnya ke atas.

Dan saat asik mengelus-elus pipi Jungkook, tangan Yeri di genggam Jungkook.

"Jangan dielus terus nanti aku semakin tampan." kata Jungkook yang masih memejamkan matanya.

***

Jungkook turun dari mobilnya lalu masuk ke dalam Toko yang di dalamnya menjual berbagai jenis coklat.

"Selamat datang ada yang bisa kami bantu?" sapa salah satu pelayan disana.

"Aku mau membeli beberapa cok-"

"Jeon Jungkook?" kata-kata dari pelayan toko coklat itu membuat Jungkook berhenti memperhatikan coklat yang terpajang di etalase lalu menatap perempuan mungil di depannya itu.

"Jung Eunha?"

Perempuan itu langsung tersenyum. "Ya. Aku Eunha. Ternyata kau masih ingat padaku ya?"

Jungkook tersenyum sopan. "Ya begitulah." kata Jungkook kemudian menyadari sesuatu. "Kau bekerja disini?"

Eunha menggelengkan kepala. "Tidak. Aku hanya sedang mengisi waktu luang sekaligus menggantikan karyawanku yang tidak masuk hari ini."

"Karyawanmu?" tanya Jungkook yang langsung dijawab anggukkan oleh Eunha.

"Iya karyawanku."

"Kau pemilik toko ini?"

Eunha tersenyum manis. "Ya begitulah." sahutnya yang kemudian teringat sesuatu. "Ah iya kau mau membeli coklat apa?"

Jungkook berdeham lalu memperhatikan setiap jenis coklat yang ada di etalase itu. "Aku tidak mengerti soal coklat sebenarnya." kata Jungkook yang kemudian melirik Eunha. "Jadi bisakah kau memilihkannya untukku?"

Lagi-lagi Eunha tersenyun manis. "Tentu saja. Memangnya kau mau memberikannya pada siapa? Ibumu?"

Jungkook menggeleng. "Bukan. Untuk anakku." sahut Jungkook sambil tersenyum bahagia karena mendadak teringat Yeri kini sedang mengandung anak mereka.

Senyuman di wajah Eunha pun memudar. "Anak?"

Jungkook mengangguk. "Masih calon sih. Ya bisa dibilang dia masih di dalam kandungan istriku."

"Ka-kau sudah me-menikah?" tanya Eunha mendadak tergagap.

Jungkook mengangguk pasti. "Sudah."

"De-dengan si-siapa?" tanya Eunha lagi.

"Kim Yerim."

"Kim Yerim? Temanmu yang waktu itu di rumah sakit?" tanya Eunha yang terlihat sudah mulai lancar bertanya.

Jungkook mengangguk kemudian menggeleng teringat sesuatu. "Bukan temanku. Aku memang menikah dengan Kim Yerim yang kau lihat di rumah sakit. Tapi dia bukan temanku. Dia istriku."

"Apa kau menghamilinya sehingga dia memintamu menikahinya?" tanya Eunha lagi.

"Eh?" Jungkook langsung menggelengkan kepala lalu terkekeh. "Tidak..tidak. Astaga kenapa semua orang berpikir aku sejahat itu. Aku menghamilinya setelah menikah bukan sebelum menikah. Sebenarnya..." Jungkook mau menceritakan semuanya namun dia urungkan. "Ah sudahlah jika di ceritakan sangat panjang."

Married to Bad Boy (Sudah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang