Story 51

9.5K 980 48
                                    

"Aku hamil?" Mata Yeri terbuka lebar sambil bertanya pada suaminya itu. Ya jujur saja Yeri terkejut karena ia tidak menyadari kehamilannya sendiri.

Jungkook yang masih tersenyum itu menganggukkan kepalanya. "Ya dokter tadi mengatakannya padaku."

"Astaga... Sebentar lagi kita akan menjadi paman dan bibi." kata Yoongi tiba-tiba membuat mereka semua tertawa.

"Padahal kami berpikir kalau kami masih muda." kini Wendy yang seolah tak percaya dengan semua hal yang terjadi sekarang.

"Tapi tidak apa-apa. Kita akan menyambut anak Jungkook dan Yeri sebagai anggota keluarga baru kita." kata Jimin.

Jungkook menatap Jimin. "Hei memangnya sejak kapan kita menjadi keluarga?" sindir Jungkook sambil tertawa.

Semua tertawa dan Jimin berdecak. "Astaga kau tidak menganggap kami selama ini? Apa kau hanya menganggap kami setiap kali kau menonton video porno dariku saja karena setiap kali kau mendapatkan video itu kau selalu berkata 'astaga kau saudara terbaikku'" sindir Jimin yang membuat Jungkook malu tapi justru ikut tertawa bersama yang lain.

"Entah kenapa aku tidak sabar menanti kelahiran anak kalian." gumam Joy.

"Ya aku juga." gumam Hoseok yang membuat Joy menoleh kearahnya.

"Hei mengapa kau terus saja mengikuti kata-kataku dari tadi?" tanya Joy seolah tidak terima.

Hoseok mengangkat bahunya. "Entahlah hanya naluri." sahut Hoseok santai.

Dan yang lain lagi-lagi hanya tertawa sampai akhirnya salah seorang perawat datang menghampiri mereka.

"Nyonya Kim Yerim sudah waktunya anda di pindahkan ke ruangan."

***

"Astaga apa bibirmu tidak keram seharian tersenyum seperti itu?" tanya Yeri pada suaminya yang terus saja tersenyum lebar sejak kemarin sambil duduk di kursi samping ranjang Yeri.

Jungkook menggeleng. "Tentu saja tidak mungkin keram karena terlalu bahagia."

"Kim Yerim?"

Suara lembut perempuan yang dikenal Yeri itu langsung terdengar di ruangan Yeri di rawat. Sang ibu mertua masuk bersama suaminya, Tuan Jeon.

"Astaga ternyata putra kami bisa menghamili putri orang juga." kata ibu Jungkook yang tersenyum sambil memandang Yeri yang sedikit terkejut dengan kata-kata tiba-tiba nyonya Jeon.

"Hei ibu..." kata Jungkook menyanggah.

Ibu Jungkook langsung melirik pada putranya itu. "Memangnya apa yang salah dengan kata-kata ibu?" tanya Ibu Jungkook lalu menoleh pada Yeri lagi. "Ibu benar kan Yeri?"

Yeri tersenyum dan mengangguk. "Ya benar." sahut Yeri.

Dan beberapa saat kemudian pria paruh baya yang sejak tadi hanya memandang mereka menghampiri Yeri.

"Terima kasih karena sedang mengandung anak Jungkook." katanya dengan nada dingin khasnya dan Yeri tersenyum takzim menjawab kata-kata ayah Jungkook yang kini menatap Jungkook. "Ada sesuatu yang akan aku katakan. Bisakah keluar sebentar?"

Jungkook mengangguk dengan wajahnya yang sejak tadi senyum kini berubah menjadi sedikit tegang. Tapi ia menurut dan mengikuti sang ayah keluar ruangan Yeri diikuti tatapan Yeri dan Ibu Jungkook.

Apa tidak akan terjadi apa-apa dengan Jungkook? Yeri benar-benar sedikit khawatir.

"Apa keluargamu sudah datang kemari?" tanya ibu Jungkook.

"Eh?" gumam Yeri lalu menatap ibu Jungkook yang sedang menunggu jawaban Yeri. "Sudah semalam. Tapi karena ada urusan pekerjaan di Jepang mereka kembali ke Jepang.

Married to Bad Boy (Sudah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang