Part 22. Selesai

761 48 4
                                    

Happy Reading!!
Jangan Lupa Bahagia...

***

Kumohon hentikan waktu di sini saja.
- (Namakamu) Wilkinson -

___

Bella hanya geleng-geleng cepat dan mengeluarkan suara yang membuat teman-teman Bastian terenyak. Gadis itu hanya mengucapkan satu huruf saja yaitu huruf A.

"D-dia?" Aldi terperangah melihat reaksi gadis itu.

"Dia tunarungu," jawab Bastian setengah memeluk Bella yang ketakutan.

"Dia siapa lo?" tanya Kiki selanjutnya.

"Cewek gua," jawab Bastian menambah rasa terkejut teman-temannya, kecuali Rayhan yang benar-benar tidak mengerti apa-apa.

"Cewek lo?" ulang Aldi. "Jadi buku yang sering lo baca dan praktekin itu untuk dia?" Aldi mengingat Bastian yang terus membaca sebuah buku yang ia tidak tahu judulnya. Buku itu sudah Bastian baca sejak bulan lalu.

"Iya. Dia udah jadi cewek gua minggu lalu," jawab Bastian. Ia memang sedang menunggu seseorang di taman itu dan orang itu Bella.

Bella menggerakkan tangannya membentuk sebuah kode, tapi tidak dimengerti oleh teman-temannya, kecuali Bastian sendiri. Gadis itu bertanya, mengapa Bastian harus dipukul?

"Aku yang salah. Aku lupa ngeluarin foto (Namakamu) dalam dompet aku," jawab Bastian dan memperlihatkan dompetnya.

Bella kembali menggerakkan tangannya. Ia mengatakan bahwa semua itu hanya salah paham karena sekarang Bastian sedang berusaha untuk move on.

"Iya. Aku udah jelasin semuanya." Bastian mengeluarkan foto (Namakamu) dari dompetnya dan Bella mengambilnya.

Gadis tunarungu itu menghadap Aldi. Ia mengembalikan foto (Namakamu) kepada Aldi dan kembali berbicara dengan bahasa kodenya membuat Aldi mengerutkan keningnya.

"Dia bilang apa?" tanya Aldi.

Bella langsung menoleh ke Bastian untuk membaca bahasa bibir pacarnya itu. Ia tidak mau Bastian salah mengartikan.

"Dia bilang, lo nggak usah salah paham. Gua emang suka sama (Namakamu), tapi gua ada usaha untuk move on dan dia ada di sini di samping gua karena alasan itu." Bastian langsung menarik Bella lebih dekat dengannya.

Bella tersenyum karena Bastian tidak salah mengartikan bahasa kodenya.

"Kak." Bastian menatap Steffi yg membuang muka darinya. "Maaf karena nggak tahu lo suka sama gua. Selama ini yang gua tahu lo kakak gua juga. Sori, kak."

Ada apa? Tanya Bella dengan bahasa kodenya.

"Aku baru tahu kalau kak Steffi suka sama aku," jawab Bastian.

Bella menghampiri Steffi dan memegang tangan kakak Aldi itu. Bella tersenyum. Ia menulis sebuah kata di telapak tangan Steffi dengan jarinya. 'Maaf.'

"Nggak. Lo nggak salah. Gua yang salah. Gua nggak apa-apa, kok." Steffi mengelus lengan Bella dengan tangannya yang tidak dipegang Bella.

Bella menulis lagi dan Steffi memperhatikannya dengan seksama.

"Bastian-bilang-dia-merasa-punya-kakak-saat-kenal-kakak. Aku emang kakaknya Bastian. Akan terus jadi kakaknya Bastian." Steffi kembali menitihkan air mata. Ia langsung memeluk Bella yang kini berstatus pacar Bastian.

"Bas, sori." Aldi mengulurkan tangannya.

"Gua yang salah. Gua lupa ngeluarin foto (Namakamu) dari dompet gua. Lo kan tahu gua nggak pedulian." Bastian menjabat tangan Aldi dan langsung menarik sahabatnya itu ke pelukannya. "Dia punya lo, Di." Bastian tersenyum melihat (Namakamu) yang ada di belakang Aldi. Gadis berkacamata itu juga tersenyum kepadanya.

Pacar!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang