Part 25. Hanya Kamu

908 52 3
                                    

Happy Reading!!
Jangan Lupa Bahagia...

***

Harus berapa kali aku katakan, kamu yang pertama.
- Aldy Maldini -

___

Di ruang rawat barunya itu bukan cuman ada Kenan, tapi juga Rayhan, Bastian, Kiki, Salsha, Cassie, Randy, Anjar, dan Steffi. Kakak Aldi itu sampai di Indonesia sore tadi dan dijemput Kiki, langsung ke rumah sakit tempat (Namakamu) dirawat.

Flashback On.

Rayhan mengikuti Aldi bersama dengan Bastian dan Ted. Aldi berhenti di sebuah supermarket dan masuk bersama Billa. Beberapa menit kemudian keduanya kembali pergi dan berhenti di sebuah taman. Rayhan dan kedua sahabat Aldi itu masih mengikuti mereka.

Aldi mengompres pipinya yang lebam karena pukulan dari Kenan dengan botol air mineral dingin yang tadi dibelinya. Rasanya sedikit perih mengingat Kenan memukulnya 3 kali dibagian yang sama dengan kekuatan penuh. Mungkin jika Kenan berhasil memukulnya lagi, wajahnya sudah mengeluarkan darah.

Di sampingnya Billa memperhatikan Aldi yang tidak bicara selama di perjalanan tadi. Laki-laki itu terus mendiaminya. Ia tidak tahu siapa pelaku dari penganiayaan Aldi itu, tapi sudah beberapa kali ia menyumpahi pelakunya agar celaka. Ya, ia menyumpahi Kenan.

"Di," panggil Billa yang tidak ditanggapi Aldi sama sekali. "Aku salah, yah?" tanya Billa hati-hati. "Aku pulang karena kangen kamu, Di."

"Aku nggak," balas Aldi dengan nada dingin.

"Di, kamu pasti bohong, kan?"

"Kenapa aku harus bohong? Bukannya aku udah bilang ke kamu kemarin."

"Aldi, kita udah kelas 3 SMA. Sebentar lagi kita 18 tahun."

"Trus?"

"Aldi."

"Nggak ngaruh, Bil. Aku udah cinta sama orang lain. Bentar lagi aku 2 tahun sama dia."

"Cewek yang kemarin? Cupu dan bodoh itu?"

"Jaga omongan lo. Dia cewek gua." Aldi berdiri dari duduknya.

"Di." Billa menahan Aldi yang ingin pergi.

"Kita cuman sebatas teman, Bil. Nggak lebih."

"Tapi aku mau lebih. Maafin aku yang dulu. Aku juga pergi untuk pendidikan aku." Billa menatap Aldi dengan memohon. "Please, Aldi! Aku cinta sama kamu."

"Tapi aku nggak."

"Aldi." Billa masih mencoba menahan Aldi untuk tidak meninggalkannya.

"Maaf, Bil. Aku nggak bisa." Aldi memeluk Billa sebagai salam perpisahan, tapi Billa menahan pelukannya dengan erat.

"Aku cinta sama kamu Aldi. Aku mohon, tinggalin cewek itu. Dulu... kamu suka sama aku," ucap Billa masih memeluk Aldi.

"Itu cuman rasa suka anak SMP. Apa istimewanya?" Aldi melepas pelukannya dengan susah payah.

"Aldi." Billa kembali menarik tangan Aldi saat Aldi ingin pergi. Ia sedikit menjijit sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Aldi.

Aldi yang tahu apa maksud Billa langsung memalingkan wajahnya ke kanan hingga Billa hanya mencium pipinya, bukan bibirnya. Setelah itu Aldi mendorong pelan Billa untuk menjauh.

"Kamu..."

Bugh.

Belum selesai Aldi berucap sebuah tinjuan melayang dari belakangnya. Hadiah khusus dari bocah Makassar yang bertetangga dengan (Namakamu). Ia sudah mengatakannya tadi di sekolah dan sedari tadi ia memang sudah sangat ingin memukul pacar (Namakamu) itu.

Pacar!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang