Part 20. Di Warung Ketoprak

663 43 0
                                    

Happy Reading!!
Jangan Lupa Bahagia...

Karena jawaban terbaikku datang dari hatiku.
- (Namakamu) Wilkinson -

___

"KAK IQBAAAL.."

Iqbaal yang baru saja ingin melepas bawaannya jadi berhenti. Ia menoleh ke arah (Namakamu) yang tersenyum kepadanya. Iqbaal pun ikut tersenyum. (Namakamu) datang dan ia berharap (Namakamu) membawa jawaban yang terbaik.

"(Namakamu)?" Iqbaal menghampiri (Namakamu) cepat.

(Namakamu) langsung memeluk Iqbaal membuat Iqbaal terenyak karena kaget. Iqbaal pun membalas pelukan gadis cupu itu.

"Hati-hati di Jerman yah, Kak. Kalau pulang liburan lo harus ke rumah gua. Titik," ucap (Namakamu) melepas pelukannya.

"(Namakamu)." Iqbaal menatap gadis di hadapannya itu. Kata-kata (Namakamu) sudah menunjukkan jawaban gadis itu.

"Makasih untuk semuanya, kak."

"Ya." Iqbaal mengangguk. "Makasih sudah datang. Gua kira gua bakal pergi tanpa dapat jawaban lo."

"Jangan nakal di sana. Di sini ada yang nungguin, loh."

"Haha. Iya. Jaga diri baik-baik, yah!"

"Tenang, sekarang gua punya gelar. Sensei (Namakamu). Hehe."

"Haha. Iya. Gua pamit kalau gitu." Iqbaal kembali memeluk (Namakamu). "Makasih lo udah mau jadi adek gua. Seharusnya gua yang lebih tua ini lebih dewasa."

"Kan, dewasa bukan dilihat dari umur, kak."

"Iya juga, sih." Iqbaal mengangguk-anggukan kepalanya dan meraih tengkuk (Namakamu) mencium kening gadis yang mungkin akan sangat ia rindukan nantinya.

"Gua selalu sayang sama lo, kak."

"Gua tahu itu. Gua juga akan selalu sayang sama lo. Gua berangkat." Iqbaal berbalik dan tidak menoleh lagi. Wajahnya yang tadi tersenyum seketika muram. Ia tersenyum miring mengejek dirinya sendiri.

Rayhan datang setelah mencari (Namakamu) kemana-mana. Dilihatnya Iqbaal sudah pergi dan gadis berkacamata itu mengusap air matanya di balik kacamata bodohnya itu. Ini adalah jawabannya dan ia tidak akan menyesalinya.

"Anterin gua lagi, yah?"

"Kemana seng? (Kemana lagi?)" tanya Rayhan.

"Rumah Aldi," jawab (Namakamu).

"Apa sebenarnya itu masalah nu kau. Rempong sekali kurasa." Rayhan terus mendumel.

"Anterin aja. Lo nggak usah tahu. Gua bayar. Gua bikinin lo brownis besok."

"Janji nah? Jangan ko bohong-bohong."

"Iya, bawel." (Namakamu) menarik Rayhan keluar dari bandara.

***

Aldi mendesah malas saat kakaknya memberitahu bahwa ada tamu untuknya. Apalagi Steffi tidak memberitahunya siapa yang datang. Ia menduga-duga yang datang palingan Kiki, Bastian, atau Ted. Ketiga sahabatnya itu selalu datang mengajaknya hangout bareng, tapi Aldi menolak.

Aldi keluar dari kamarnya dan langsung melihat ke bawah. Matanya yang sayu dan mengantuk langsung melebar melihat (Namakamu) di sana. Aldi segera berlari turun, tapi mengingat ia pernah terjatuh, ia pun memelankan langkahnya.

"Pacar!!" panggil Aldi setelah sampai di lantai dasar dengan selamat.

"Jalan, yuk!" ajak (Namakamu) setelah melihat Aldi. Ia menatap Aldi miris. Segitu kacaunya pacarnya itu setelah 5 hari tidak bertemu. Jika harus dihukum, maka ia bersedia untuk dihukum karena menyakiti laki-laki yang sayang padanya itu.

Pacar!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang