Part 3

2.5K 388 23
                                    

Note: Maaf kalau banyak typo dan gaje ^^

x

x


"Hyung, hyung harus bantu adek."

Guanlin menghela nafas berat mendengar rengekan adik satu-satunya itu. Dia tidak tega tapi ini salah.

"Hyung gk bisa bantu. Kamu tau sendiri kerja sistem bagaimana."

Felix melepas pegangan tangannya dari tangan Guanlin. Dia menenggelamkan tubuhnya dalam selimut dan memunggungi Guanlin.

"Kalau Daddy tau, kamu bisa dipindahkan ke daerah pinggiran."

Felix membuka kembali selimutnya dan menatap Guanlin tak percaya.

"Makanya hyung bantu adek. Apa hyung mau adek dipindahkan?"

Bujuk Felix. Guanlin tampak berpikir.

.

.

"Hari ini kamu harus mengakhiri hubunganmu dengan putra bungsu keluarga Oh itu. Mengerti?!"

Tegas ayah Changbin ketika mereka sedang sarapan di meja makan. Kyungsoo hanya mengusap pundak suaminya lembut, menenangkan. Changbin hanya memasang tampang datar.

"Aku pamit."

Lalu Changbin mencium tangan ayah dan ibunya tanpa menanggapi perkataan ayahnya. Ibunya hanya menatap sendu kepergian anaknya.

.

.

"Kok hyung kesini? Nanti ada yang ngeliat dan curiga gimana?"

Felix lalu menarik tangan Changbin menjauhi kelasnya. Changbin masih tidak menjawab. Felix mengajaknya ke ruang UKS yang sedang kosong.

"Fel, kamu tau kan kalo hubungan kita ini bisa berakhir kapan saja."

Changbin buka suara setelah mereka duduk berhadapan di ranjang UKS.

"Jangan bilang kamu nyerah? Aku nggak nyangka kamu nyerah secepat ini!"

Felix tidak memanggil hyung lagi ketika ia marah. Dia melepas genggaman tangan Changbin dari tangannya.

"Fel, hyung nggak bilang hyung nyerah. Aku cuma ngasih tau."

Dia berusaha menggenggam tangan Felix kembali. Meyakinkan laki-laki bersurai blonde itu.

"Lalu kenapa tiba-tiba hyung menghampiri aku ke kelas dan bilang semua ini? Kalau tidak ingin nyerah lalu apa?"

"Aku hanya takut kamu akan meninggalkanku"

"Bukankah hyung yang berencana meninggalkanku?"

"Tidak. Itu tidak benar. Aku akan terus bersama kamu." Tegas Changbin.

"Caranya? Sebulan lagi pengumuman dari sistem. Kalau namaku tidak keluar gimana?"

Cup

Felix kemudian diam. Mengerjapkan matanya lucu karena kaget dengan perlakuan Changbin.

Changbin kemudian melepaskan bibirnya dari bibir Felix. Menempelkan dahinya ke dahi Felix, hidung mereka saling bersentuhan.

"Kamu berisik. Nanti kita cari caranya."

"I-ini masih di sekolah hyung."

"Kalau gk di sekolah boleh lebih dari ini, hm?"

Changbin memberikan seringai dan menaik turunkan alisnya ke arah Felix. Felix mendorong tubuh Changbin menjauh darinya.

Tawa Changbin pecah melihat wajah Felix yang semerah kepiting rebus karena malu.

Cup

"Hyung berisik!"    



TBC



Bagi yang udah mampir, vote dan komen makasih ya ^^

Komen aja kalau ada yang aneh ya :D


NEVERLAND - Changlix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang