Note: Maaf kalau banyak typo dan gaje serta membosankan ya ^^
Selamat membaca
x
x
xIni sudah lewat tengah malam. Semua orang di mansion itu sudah terlelap. Biasanya setelah tengah malam hanya beberapa penjaga saja yang berjaga.
Namun semuanya sudah dilumpuhkan oleh orang-orang yang masuk diam-diam ke mansion megah itu.
Beberapa orang mengendap-endap masuk ke kamar yang serba soft krem itu.
Di ranjang king size itu sedang terlelap seorang pemuda manis dengan tenang. Nafasnya teratur.
Salah satu dari orang yang masuk diam-diam itu menutup mulut dan hidung pemuda manis itu dengan kain yang sudah diberi obat bius.
Mereka membawa pemuda manis itu dan meninggalkan mansion megah tersebut.
xxx
"Huh..kenapa kepalaku pusing?"
Felix mencoba membuka matanya dan memegangi kepalanya yang terasa pusing."Adek sudah bangun? Apa ada yang sakit?"
Felix membolakan matanya saat sadar suara siapa yang dia dengar dan tangan siapa yang mengelus pipinya dengan lembut.
"Da-daddy."
Felix masih tidak percaya."Iya, ini Daddy. Apa kamu tidak kangen sama Daddy?"
Sehun memasang tampang sedihnya. Felix kemudian menghambur ke dalam pelukan Ayahnya.
Dia sangat merindukan sosok itu dan juga ketakutan saat melihat Ayahnya memarahi Ibu dan Hyungnya waktu terakhir mereka bertemu.
Sehun mengusap puncak kepala putra bungsunya sayang. Dia sangat merindukan putra bungsunya itu.
"Kenapa adek bisa disini? Mana Mommy dan Hyung?"
Sehun menghela nafas kasar, tidak suka saat Felix menanyakan kedua hal itu.
Felix terdiam, ketakutan. Karena wajah Ayahnya terlampau dingin.
Sehun menyadari ketakutan putranya. Dia merubah raut wajahnya menjadi lembut kembali.
Dia tidak boleh memasang wajah dingin jika ingin putra bungsunya berada di sisinya.
"Maafin Daddy udah bikin Koalanya Daddy ketakutan. Adek mau makan apa? Ayo kita ke ruang makan. Bibi Jung sudah menyiapkan sarapan untuk kita."
Felix menurut. Dia tidak berani menanyakan mengapa dia bisa di mansion dia lagi dan kemana Ibu dan hyungnya.
xxx
"MOM!!! ADEK HILANG!!!"
Teriak Guanlin dari lantai tiga mansion itu ketika tidak menemukan adiknya di dalam kamar dan seluruh ruangan lantai tiga.
Luhan yang sedang berada di lantai satu bisa mendengar jelas teriakan yang luar biasa dari Putra Sulungnya itu.
Guanlin berlari ke lantai satu, ke tempat Luhan, Jaejong, Yunho, Taeyong dan Jaehyun.
"Hilang? Maksud kamu apa?"
Luhan bertanya dengan panik kepada putranya yang baru sampai di depannya.
"Dia gk ada di kamar dan seluruh ruangan lantai atas."
Yunho segera menghubungi para bodyguardnya yang bertugas semalam.
Dan dia menggeram marah ketika mendapat laporan kalau ada yang membius mereka semua.
"Tidak mungkin! Mom! Bagaimana ini? Bagaimana kalau Daddy yang menculiknya?"
Teriak Guanlin frustasi. Luhan sudah terduduk di sofa dengan Ibunya yang menenangkan.
"Apa maksud kamu Felix diculik Daddynya?"
Yunho bertanya heran. Luhan belum menceritakan masalah keluarga mereka kepada orangtuanya.
"Kakek...bantuin adek. Kalau tidak, dia akan dipaksa menikah dengan putra keluarga Wu. Aku tidak akan membiarkannya."
"Kamu bicara apa? Siapa yang akan menikah dengan putra keluarga Wu?"
Lalu Luhan menceritakan semuanya kepada orangtuanya. Yunho tidak habis pikir menantunya begitu licik.
"Jadi kalian kesini karena menghindari Sehun?"
Jaejong buka suara setelah mendengar semuanya.
"Iya..nek bantuin adek ya. Dia tidak suka dengan putra keluarga Wu yang kelebihan micin dan bibirnya yang sok seksi itu."
Semua orang di ruangan itu kecuali Guanlin hampir saja tertawa jika tak menyadari kalau ini masih dalam suasana menegangkan karena Felix yang menghilang.
"Nanti kita cari cara menyelesaikannya.
xxx
Kyungsoo melangkah mendekati pintu utama mansion itu.
Luhan yang membantunya bisa masuk kesana dimana Luhan meminta orang kepercayaannya untuk mengantar Kyungsoo.
Meskipun semua anak buah Sehun sudah tahu Nyonya dan Tuan mereka sedang perang, namun tidak ada yang berani melawan perintah Luhan.
.
Felix yang sedang duduk di ruang tengah mendengar bel berbunyi, lalu meminta salah seorang pembantunya membukakan pintu dan mengajaknya masuk.
Mungkin saja itu tamu Ayahnya, pikir Felix.
"Felix."
Felix menoleh ke arah orang yang memanggil namanya. Felix membolakan matanya tak percaya. Lalu berlari ke arah orang itu.
"Eomma...hiks"
Felix memeluknya dan menangis di dalam pelukan orang itu yang merupakan Ibu Changbin, Kyungsoo.
Kyungsoo mengusap surai pirang Felix sayang.
"Siapa dek?" Suara lain terdengar.
Felix tidak berani menoleh dan melepaskan pelukannya dari Ibu Changbin.
Sehun melangkah mendekat untuk melihat siapa yang berkunjung dan dipeluk putranya.
"Kyungsoo hyung?"
Tebak Sehun. Lalu menarik putranya ke sampingnya agar dapat melihat dengan jelas siapa yang dia panggil itu.
"Kau benaran Kyungsoo hyung? Kemana saja hyung menghilang?"
Sehun memeluk Kyungsoo yang sedikit kaget dengan respon Sehun saat melihatnya.
Kyungsoo kira Sehun akan melupakannya.
"Aku merindukan hyung."
#Hunsoo nih 😂😂 /plak
"Aku juga merindukanmu."
Felix masih terdiam. Dia sedang berpikir apa sebenarnya yang terjadi.
Apa mungkin Ibu Changbin mantan kekasih Ayahnya? Atau selingkuhan Ayahnya?
/otakmu berpikir terlalu jauh dek -___-
"Hyung sudah kenal putraku, Oh Felix?"
Kyungsoo hanya mengangguk.
"Dia kekasih putraku."
Sehun terdiam. Felix membeku.
TBC
Nah lho Hun...ditampol panci sama Cimol tau rasa kamu kalau gk restuin putranya sama putra bungsumu 😏
X
Bagi yang udah mampir, vote dan komen makasih ya ^^
Komen aja kalau ada yang aneh 😆
![](https://img.wattpad.com/cover/145800050-288-k20069.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVERLAND - Changlix ✔
RandomAku tak pernah meminta untuk dilahirkan disini Di kasta ini Andai aku bisa melarikan diri Andai aku bisa memilih Aku akan melakukannya, bersamamu ------------------------ WARNING!!! BxB Changbin: Seme Felix: Uke Bahasa campur aduk dan kasar!!! Thi...