Note: Maaf kalau banyak typo dan ceritanya gaje ^^
x
x
Changbin langsung menutup bukunya dan berdiri dari kursi kemudian keluar dari kelasnya menuju ke tempat yang diberitahukan juniornya itu. Taman belakang.
Di sana, Changbin melihat laki-laki bersurai blonde dengan belah tengah sedang duduk di sebuah kursi panjang yang ada di taman. Dia berjalan mendekat ke arah laki-laki itu.
"Ngapain gk telfon aja? Kenapa nyuruh adik kelas ngasih tau aku kalau kamu disini, hm?"
Changbin memeluk leher laki-laki yang duduk di kursi itu dari belakang. Laki-laki bersurai blonde itu – Felix – melepas tangan Changbin dari lehernya dan berdiri. Kemudian memeluk Changbin erat.
"Aku kangen tau." Ujar Felix.
Dia tidak menanggapi pertanyaan Changbin, kekasihnya. Dia membenamkan kepalanya di dada Changbin. Changbin mengelus kepalanya lembut.
"Aku juga. Nanti mau ikut denganku ke toko?"
Felix hanya menganggukkan kepalanya yang masih terbenam di dada Changbin, mengiyakan.
.
.
"Selamat sore eommonim."
Sapa Felix dan dia membungkuk ke arah ibu Changbin setelah mereka sampai di toko roti milik keluarga Changbin itu dan bertemu dengan ibu Changbin.
"Selamat sore. Manis sekali. Siapa Bin?"
Ibu Changbin menguyel-uyel pipi chubby Felix karena gemas. Changbin melepaskan tangan ibunya dari pipi Felix. Dia tidak rela bagi-bagi miliknya.
"Pacar aku."
Changbin mengelus pipi Felix bekas uyelan ibunya tadi. Ibunya kaget mendengar jawaban anaknya. Tapi berusaha menetralisir kekagetannya menjadi kembali biasa saja.
"Ayo duduk. Tunggu disini ya. Eomma mau ambil cemilan buat kamu."
Ibu Changbin membawa Felix duduk di salah satu meja di sana. Dia kemudian berdiri lagi untuk ke belakang mengambilkan Felix cemilan.
"Apa aku tidak ngerepotin kalo begini?"
"Gapapa. Eomma aku baik kok. Lagian belum ada pelanggan, jadi nggak ngerepotin."
Kalau sama Felix, Changbin bisa bicara panjang lebar bahkan cerita berjam-jam tanpa bosan. Hanya dengan Felix.
.
.
"Hari ini kamu kemana? Kenapa pulang telat?"
Felix menundukkan kepalanya dalam, tak berani melihat ke arah ayahnya. Dia takut. Hyungnya yang sadar, langsung menggenggam telapak tangan adiknya yang ada di bawah meja.
"Felix, Daddy tanya. Kenapa kamu pulang telat? Nomor kamu juga tidak aktif saat Daddy hubungi!"
"Sayang, Felix jadi ketakutan kalau kamu bertanya seperti itu."
Ibunnya, Nyonya Oh, berusaha menenangkan Ayahnya. Felix masih menunduk. Dia meremas tangan Guanlin yang ada di genggamannya.
"Dad, nanti biar Guanlin yang tanya."
Guanlin menengahi Felix dan Ayahnya.
.
.
"Kamu sadar yang kamu lakukan?"
Tanya wanita itu ke arah anak semata wayangnya yang sedang duduk di sofa ruang keluarga. Ayahnya juga disana.
"Aku sadar. Memang aku salah apa eomma?"
"Changbin, kamu tau benar kalau kamu itu salah apa."
Sahut ibunya. Ayahnya mengeryitkan dahi mendengar perdebatan ibu dan anak itu.
"Ini sebenarnya ada apa? Jelaskan."
Pinta ayah Changbin.
"Anak kamu pacaran dengan putra bungsu keluarga Oh."
Ayah Changbin sukses membolakan matanya kaget tidak percaya mendengar kalimat istrinya.
"Putuskan sekarang!!!"
TBC
Bagi yang udah mampir, vote dan komen makasih ya ^^
Komen aja kalau ada yang aneh ya :D
![](https://img.wattpad.com/cover/145800050-288-k20069.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVERLAND - Changlix ✔
DiversosAku tak pernah meminta untuk dilahirkan disini Di kasta ini Andai aku bisa melarikan diri Andai aku bisa memilih Aku akan melakukannya, bersamamu ------------------------ WARNING!!! BxB Changbin: Seme Felix: Uke Bahasa campur aduk dan kasar!!! Thi...