Note: Maaf kalau banyak typo dan gaje ya ^^
Selamat membaca
x
x
x
Ting tong ting tong
Felix sedang menyiapkan sarapan ketika bel rumah tersebut berbunyi. Dia meletakkan rotinya di atas piring lalu berjalan ke pintu utama rumah tersebut.
Tidak ada operator, jadi Felix tidak tahu siapa yang datang.
Felix membuka pintu dan menemukan dua orang berdiri di hadapannya.
"Mommy..Hiks"
Felix menghambur ke dalam pelukan Ibunya dan menangis disana. Guanlin yang melihat hanya diam memerhatikan.
Dia masuk duluan ke dalam rumah meninggalkan dua orang yang sedang melepas rindu itu.
"Koala Mommy gk boleh cengeng. Ayo masuk. Hyungnya adek udah masuk tuh."
Luhan menghapus air mata dari pipi putra bungsunya itu dan membawanya masuk ke dalam dan menutup pintu. Mereka berjalan ke ruang tengah dan duduk di sana bergabung dengan Guanlin.
Felix masih tidak melepaskan pelukan Ibunya. Ini sudah tiga minggu mereka berpisah. Biasanya sehari saja Felix tidak bertemu Ibunya dia sudah uring-uringan.
Changbin yang sudah berada di tangga melihat momen itu, ragu untuk ikut bergabung, dia akan berbalik melangkah ke kamar tapi Guanlin melihatnya.
"Ngapain lu masih disini? Gk pulang?"
Otomatis Luhan dan Felix berpaling ke arah orang yang ditanya Guanlin.
"Mampus gue" – Batin Felix dan Changbin
.
Felix masih bungkam saat mereka sarapan di meja makan. Guanlin tersenyum mengejek melihat muka Changbin yang tampak khawatir dan ketakutan di saat bersamaan.
Luhan mendiamkan mereka daritadi. Itu membuat Felix semakin takut. Guanlin sebenarnya tidak tega melihat wajah ketakutan adiknya. Hanya saja, sekali-kali ingin mengerjainya.
"Kenapa kalian diam? Tidak mau menjelaskan apa yang terjadi kepada Mommy, Oh Felix?"
Luhan buka suara setelah acara sarapan mereka selesai. Felix tersentak dari pikiran-pikiran abstraknya.
Changbin semakin khawatir jika ia akan disuruh pisah dengan Felix.
"Mo-mom...a-adek.." Guanlin mengusap pundak adiknya, menenangkan.
Dia sudah tidak tega. Tapi tidak mau ikut campur dengan pembicaraan Ibu dan adiknya.
"Saya pacaran dengan Oh Felix, putra nyonya. Tolong restui hubungan kami."
Changbin berdiri dan membungkuk ke arah Luhan. Membuat Luhan tersenyum tipis. Kagum dengan keberanian seorang Kim Changbin. Felix membolakan matanya kaget. Guanlin biasa, datar.
"Kau tidak jauh beda dengan Appamu."
Changbin kembali berdiri tegak menatap Luhan heran setelah mendengar ucapan Luhan. Apa Ibu Felix kenal dengan orangtuanya, pikir Changbin.
"Apa Appamu tidak memberitahukan kepadamu kalau dia kenal dengan keluarga kekasihmu?"
Luhan menebak kalau Jongin dan Kyungsoo tidak menceritakan tentangnya dan Sehun kepada Changbin dari reaksi yang dia tunjukkan.
"Mom, apa Mommy kenal keluarga Changbin hyung?"
Selah Felix karena penasaran. Sedangkan Guanlin sudah pindah ke sofa ruang tengah. Dia sibuk chattingan dengan kekasihnya, Seonho.
Kembali ke meja makan.
"Kenal. Mereka sahabat Mommy dan Daddy mu."
Felix membolakan matanya kaget mendengar fakta itu, senang juga. Tapi ada yang mengganjal di pikiran Felix.
"Tapi kenapa Guanlin hyung menyembunyikan adek kalau dia tau pacar adek itu Changbin hyung putra sahabat Mommy? Why? What's wrong Mom?"
Felix mulai balik mengintrogasi Ibunya. Changbin hanya menyimak. Takut nanti kalau dia salah bicara dan dia diminta menjauhi Felixnya.
Walaupun daritadi dia sudah penasaran bagaimana hubungan orangtuanya dan ortu Felix."Karena kalian beda kasta. Daddy mu tidak menginginkan putranya jatuh ke tangan anak dari kasta yang lebih rendah dari kastanya. Walaupun itu anak sahabatnya sendiri."
Felix melototkan matanya ke arah Luhan. Apa sebegitu pentingnya sebuah kasta bagi Ayahnya pikirnya.
Changbin hanya menunduk. Dia menahan amarahnya sekarang karena mengetahui pentingnya sebuah kasta untuk hidupnya.
"Aku tak pernah meminta untuk dilahirkan disini
Di kasta ini
Andai aku bisa melarikan diri dari sini
Andai aku bisa memilih
Aku akan melakukannya"
– Batin Changbin dan Felix
xxx
Pria yang memiliki wajah dingin dan kulit seputih susu itu mondar mandir di ruang kerjanya. Dia masih menunggu kabar istrinya, tapi sampai sekarang tidak ada.
Dia – Oh Sehun – menghubungi orang suruhannya agar melacak gps ponsel istrinya. Lima belas menit kemudian dia diberi tahu bahwa istrinya berada di pinggiran negeri Neverland.
Sehun mengerutkan keningnya. Tak habis pikir untuk apa istrinya sampai ke pinggir negeri Neverland. Lalu dia sadar dengan daerah yang disebutkan anak buahnya tadi, Winter.
"Apa disana Felix disembunyikan oleh Guanlin? Villa yang aku hadiahkan kepadanya tahun lalu? Wah! Sungguh berani anak itu!" – monolog Sehun
Sehun beralih menatap tajam ke arah anak buahnya yang daritadi berdiri di dekat pintu.
"Kau siapkan helikopter sekarang!!!"
x
x
x
TBC
Nak Ayam gk usah ngamuk
Ditinggal Rusa China tau rasa lu 😋😏
x
Bagi yang udah mampir, vote dan komen makasih ya ^^
Maaf kalau makin gaje dan membosankan
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVERLAND - Changlix ✔
RandomAku tak pernah meminta untuk dilahirkan disini Di kasta ini Andai aku bisa melarikan diri Andai aku bisa memilih Aku akan melakukannya, bersamamu ------------------------ WARNING!!! BxB Changbin: Seme Felix: Uke Bahasa campur aduk dan kasar!!! Thi...