Adam : i miss my little girl

7.1K 292 2
                                    

--- Adam's POV---

jabatan tangan dari para partner kerjaku ku ladeni. hari ini kulalui dengan rapat panjang di suatu hotel mewah di singapura, untuk proyek terbaru ku. setelah menyudahi kesibukan ku itu, aku kembali ke kamar hotel  untuk beristirahat sejenak, menghilangkan penatku. kulepaskan kacamata ku , meletak nya sembarang, melepas jas dan melemparnya sembarang arah. kulonggarkan dasi yang sedari tadi mteembuatku sedikit gerah dan akhirnya aku sedikit tenang. kurebahkan badanku di kasur king size dan berusaha untuk tidur,tapi mataku tak kunjung tertutup juga. sesuatu mengganjal di hatiku. kuraih handphone yang sedari tadi masih berada di saku celana ku, dan yang pertama kali kulihat adalah wajah mungil yang selalu melepaskan kepenatan ku, wajah Ariana. aku merindukan gadis itu. tanpa berfikir panjang, kutekan nomor nya dan ku telfon dirinya. aku igin mendengarkansuaranya, sedikit saja. andai aku punya keberanian lebih untuk bertanya apa dia mau bertunangan denganku, pasti sekarang dia sudah sibuk mempersiapkan hari pentingnya bersama ku. ah, sudahlah. usianya 23 tahun, dokter muda cantik dan berbakat. dan aku yakin dia pasti belum bersedia kuboyong kemana mana.

"hallo, assalamualaikum adam.." yes! aku mendengar suaranya! tapi ada ketidaksenangan di hatiku. suaranya tidak ceria seperti biasanya. "waalaikumsalam,sayang. loh kok suaranya gak semangat gitu sih?" tanyaku. "em, aku bingung dam.." amu mulai mencoba duduk dari tidurku, menyandarkan punggung ke kepala kasur yang lembut. "bingung kenapa sayang?pasien kamu berulah lagi? atau kenapa?" dia berdecak malas dari seberang sana. "huh, dam, kamu gak ngapa ngapainkan disana?" tanyanya lugu, disambut dengan tawa hangatku. "hahaha, ngapa ngapain gimana sayang? ayoo curiga nih ya?" aku mencoba menggoda dia untuk menghilangkan betenya itu. "ta..ta..emm.. anuu..." sebelum dia menyudahi kegugupan nya, aku sudah tau apa yang harus ku lakukan."Ariana sayang, udah jangan dengerin kata orang. percayalah kalau aku betul betul menyayangimu. okay? everything gonna be alright,dear. udah jangan bete bete nanti cantiknya hilang loh doc. ya sayang? besok aku akan pulang ke jakarta. akan kujemput ke rumahsakit besok jam makan siang, oke?"

"iya sayang aku percaya kok. " akupun tersenyum lega , akhirnya kudengar kembali suara tawa cerianya. "oke deh, bu dokter, selamat bertugas ya.. assalamualaikum" terdengar suara dari seberang sana,"waalaikumsalam mon cheri, nanti kalau sudah sampai kabari aku ya" lalu telfon pun terputus. aku kembali merebahkan tubuhku di kasur, sambil membuka galeri handphone ini. sebuah foto dari galeri membuatku terdiam sebentar. riana, dengan rambut yang tergerai, seragam sma nya yang panjang, dan senyum indahnya. sebelah tangan nya merangkul erat leherku, dan aku yang jauh lebih tinggi darinya sedikit tertunduk miring kepadanya. ini foto kami 8 tahun lalu. dia memang sudah manis dari dulu. jauh sebelum aku lihat saat pertamanya memakai make up. dan foto ini ku ambil beberapa saat sesudah kelulusanku, dan saat itu aku akan meninggalkan riana sendiri di jakarta, dan aku akan kuliah ke tempat yang jauh, jauh dari dia, jauh dari mama dan papa, dari adik adik ku, dan jauh dari negeri ini.

tapi saat aku kembali, yang kutemukan adalah pacarku yang mungil itu telah menjelma menjadi mahasiswi kedokteran yang cantik dan rajin, dengan wajah kecilnya yang tenggelam dibalik kacamata nya. wajah dan mata yang sudah tak lagi polos, semakin cantik dengan polesan tipis eyeliner dan lipgloss nya. ya, aku kembali ke negeri ini saat dia sedang co-ass. dan dapat kusaksikan dengan mata kepalaku sendiri saat dia dinyatakan menyandang gelar sebagai 'dr.Hani Ariana'. sampai saat dia menempuh masa pendidikan spesialis, aku masih sering berada di kota ini. sampai tiba saatnya, aku tidak dapat menyaksikan dirinya yang menyandang gelas sebagai dokter spesialis kulit itu dari dekat. aku sedang di Jerman. dan kejadian itu sangat membuatku menyesal. aku selalu sibuk dan seperti kurang memerhatikan nya. dan kini, aku tiba di puncak kerinduan ku. walaupun aku seorang pebisnis yang tentu banyak wanita wanita di sekitarku, tapi tetap saja aku merindukan dia. teramat sangat!

she's my love doctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang