Extra Part 1

4.4K 325 30
                                    

- Only One -

Three year later...

"Jino sunbae, ini untukmu."

"Jino sunbae, ayo kita ke kantin."

"Jino sunbae, ini kue buatanku sendiri."

Choi Jisoo menatap jengah gerombolan siswi perempuan yang sepertinya tidak lelah mencari perhatian, mengajak berkenalan hingga memberikan setumpuk hadiah cokelat dan kue pada Jino padahal biasanya kue dan cokelat itu akan berakhir di tangan Jiwon jika sudah di rumah.

"Bisakah kalian pergi ? Aku harus bicara dengan saudaraku." Ujar Jisoo yang mulai kesal dengan berbagai perhatian berlebihan untuk Jino.

Jino mengalihkan perhatiannya dari para penggemarnya dan melirik Jisoo yang duduk disebelahnya, ia mendapati wajah keruh Jisoo yang tidak biasa, ia juga heran mengingat selama ini Jisoo tidak pernah peduli dengan gerombolan penggemar yang mengganggu waktu mereka di sekolah.

"Teman-teman, kami harus pergi dulu. Terimakasih untuk hadiah-hadiahnya." Ujar Jino yang kemudian menjejalkan semua hadiah ke dalam tasnya lalu menarik Jisoo meninggalkan kantin sekolah.

Jino menuju ke danau buatan di belakang sekolah. Meskipun selalu ramai namun dua bersaudara itu bisa mendapatkan tempat duduk favorit mereka, dibawah pohon besar tepat di depan danau.

"Jisoo, ada apa ?" Tanya Jino begitu mereka duduk dibawah pohon itu.

Jisoo menunduk dalam dan kemudian menangis. Melihat hal itu tentu saja Jino menjadi panik, ia pun memeluk Jisoo dengan erat. "Choi Jisoo, kau ini kenapa ? Ayolah jangan menangis, mommy bisa menjewerku lagi jika kau pulang dengan mata sembab."

Jino masih menunggu hingga tangis Jisoo mereda namun tiba-tiba segerombolan penggemar Jino datang dan menatap Jisoo dengan sinis. Ada juga beberapa siswa laki-laki yang ikut menatap remeh pada Jisoo.

"Dasar anak pungut !" Ujar salah satu dari siswa laki-laki itu.

Jino mengerutkan keningnya. "Hei, apa maksudmu ?" Tanya Jino.

"Jino, kau tidak melihat internet ? Lihatlah, saudarimu itu ternyata hanya anak pungut." Ujar salah satu siswa yang merupakan teman Jino di tim basket Nasional.

Jino bisa merasakan cengkeraman tangan Jisoo diseragamnya yang semakin menguat, begitu juga dengan tangisnya. "Apa-apaan ini. Siapa bilang Jisoo anak pungut ? Dia adalah saudari kembarku !" Bentak Jino.

"Kalian saudara kembar ? Lihatlah berita, Choi Jino. Hanya kau dan adikmu, Choi Jiwon yang diperkenalkan secara publik oleh kedua orangtuamu. Sementara Jisoo ? Dimana dia saat kedua orangtuamu memperkenalkanmu sebagai cucu keluarga Choi begitu kau lahir dulu ?"

Jino melepaskan pelukannya dari Jisoo berdiri menghadapi para siswa yang sudah siap membully Jisoo. "Kalian tidak tahu apa-apa, jadi jangan membuat kesimpulan dengan semudah itu." Ujar Jino.

"Dia bahkan tidak memiliki kemiripan dengan orangtua kalian. Ibu kalian sangat feminim sementara Jisoo bersikap seperti laki-laki, tomboy."

"Sudahlah Jino, berita sudah menyebar. Semua orang sudah tahu jika Jisoo hanyalah anak pungut keluarga Choi."

"Dasar anak pungut ! Berani-beraninya bersikap seperti orang kaya !"

Only One [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang