Chap 31 - Bittersweet

5.5K 337 102
                                    

- Only One -

Yuri menyandarkan punggungnya di kepala ranjang dengan Jisoo yang berada di pelukannya. Mereka bersiap untuk tidur namun Jisoo mengatakan jika ia masih belum mengantuk sehingga mereka memutuskan untuk menonton tv.

"Jisoo ?" Yuri membelai lembut rambut panjang Jisoo yang terurai rapi.

Jisoo mendongak dan menatap Yuri dengan wajah polosnya. "Hmm ?"

Yuri menggeser posisinya menjadi duduk dan ia mengusap lembut wajah Jisoo. "Sayang, apa kau senang berada disini ?" Tanya Yuri.

"Senang sekali, eomma. Semuanya sangat baik dan aku memiliki banyak saudara laki-laki." Jawab Jisoo dengan bersemangat.

Yuri tersenyum kecil. "Jisoo ingin tinggal disini selamanya ? Bersama appa dan eomma ?" Tanya Yuri lagi.

Jisoo mengangguk dengan antusias. "Ingin sekali, eomma. Apalagi eomma tidak pernah ikut bermain bersama kami." Ujar Jisoo dengan kecewa.

"Jisoo ingin eomma bergabung dengan yang lainnya dan ikut tertawa bersama kalian ?"

"Tentu saja eomma."

"Apa Jisoo menyanyangi eomma ?"

"Sangat."

"Eomma akan berusaha memberikan semua yang Jisoo inginkan."

Jisoo menatap Yuri dengan mata membulat karena bingung dengan maksud ucapan sang eomma. Namun setelahnya ia justru memeluk Yuri dan usapan lembut dipunggungnya membuat gadis berusia empat tahun ia mulai jatuh tertidur. Yuri menyamakan posisi tidur Jisoo di ranjang lalu ikut berbaring disampingnya, matanya tak lepas dari wajah cantik putri kesayangannya itu. 

Pagi-pagi sekali Yuri terbangun oleh ketukan di pintu kamarnya, ia mengambil jubah tidurnya dan membuka pintu. Siwon berdiri di depan pintu dengan celana training serta kaos hitam tanpa lengan yang membungkus tubuh kekarnya.

"Jisoo belum bangun ?" Tanya Siwon.

Yuri yang masih terpesona oleh penampilan Siwon pun buru-buru mengatupkan mulutnya yang sedikit terbuka.

"Yuri ?"

"Ji...Jisoo ma...masih tidur, Direktur." Jawab Yuri terbata.

Siwon pun menerobos masuk ke dalam kamar dan menghampiri Jisoo yang masih tertidur. Dengan jahil ia menggoda putri kecilnya itu namun Jisoo justru memukul wajahnya yang membuat Siwon mengerang kesakitan. Yuri tertawa kecil dan bergabung di ranjang.

"Jisoo, ayo bangun sayang. Ayo kita jalan-jalan bersama Jino, Noah dan triplets. Uncle Kyu dan Uncle Minho sudah menunggu diluar." Bisik Siwon ditelinga Jisoo.

Jisoo pun mulai menggeliat dan membuka matanya dengan malas. "appa, aku masih mengantuk." Rengek Jisoo sambil berpindah tidur di pangkuan Yuri.

Siwon dan Yuri tertawa melihat tingkah Jisoo. Yuri mencium lembut puncak kepala Jisoo dan mencoba membangunkannya. "Sayang, ayo bangun."

"Aku sudah bangun." Jawab Jisoo dengan mata yang tertutup dan tubuh yang menyandar pada Yuri.

Sekali lagi Siwon dan Yuri tergelak oleh tingkah putri kecil mereka. Tanpa disadari mereka, Tiffany yang hendak ke dapur untuk membuatkan susu Jino tanpa sengaja melihat raut bahagia diwajah Siwon dan Yuri. Tiffany menarik nafas panjang dan melanjutkan langkahnya ke dapur sambil mengusap lembut perutnya yang masih datar.

.

.

.

Siwon, Kyuhyun, Minho dan anak-anak kembali dari acara jogging mereka di sekitar kompleks pagi itu. Mereka tidak langsung memasuki rumah karena Tiffany dan Seohyun sudah menunggu di halaman depan dengan minuman dan berbagai macam makanan ringan sehingga mereka memilih duduk santai di rerumputan.

Only One [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang