Tujuh.

2.1K 396 48
                                    

Akhir pekan. Lebih tepatnya Sabtu.

Setelah latihan pengganti yang sesuai dugaan berat luar biasa, Jaehyun bersama rekannya yang lain menuju ruang ganti sembari menertawakan puas Mingyu. Teman sekamar Jaehyun itu membuat ulah dengan terlambat datang dua jam lebih di jadwal latihan pagi tadi dengan alasan hangover dan sekarang harus menerima hukuman tak main-main dari coach mereka.

Tidak ada perlakuan khusus, meski jika kau adalah ace tim, Mingyu. Terutama karena kau ace tim.

Jaehyun sendiri cukup merinding tadi saat mendengar nada bicara dingin beku sang coach.

"Jay hyeong!" Lucas Wong bergeser lebih dekat padanya saat mereka sama-sama duduk di bangku panjang ruang ganti. Ada senyum tak wajar di wajahnya. "Kenapa tidak bilang-bilang padaku sih?"

Heran, Jaehyun menghadap Lucas. "Apa?"

Alis Lucas turun naik penuh goda. Laki-laki muda tapi lebih tinggi sedikit dari Jaehyun itu bahkan mendorong bahunya. "Aih, hyeong tidak perlu lagi malu begitu. Aku sudah tahu kok."

Tak tahu muasal, Johnny sudah ada di belakang gantian menoyor kepala si sepupu besar. "Jangan suka ikut campur urusan orang, Hei." Dia beralih pada Jaehyun, tapi. "Bagaimana, Jay, waktu itu? Seru tidak?"

Johnny sengaja mengabaikan ejekan Lucas padanya yang kurang lebih terdengar seperti; Boo! Boo! Bilang saja hyeong juga penasaran!

"Aku tidak mengerti maksud kalian."

"Tentu saja ini tentang hyeong yang ikut Speed Dating!"

Membeku lah Jaehyun.

Semua orang disana berbalik menjadikannya bahan tatap. Hening sejebak sebelum mereka meledakkan tawa ke udara dan berbalik meledeknya gantian penuh puas.

"Speed Dating? Jung Jaehyun, kau itu benar-benar putus asa, ya?" Salah satu rekan satu timnya terus tertawa, dia bahkan menampar-namparkan tangannya pada lutut dengan cara berlebihan saking tidak kuat menahan gejolak geli di perut.

"Memang aku pernah sekilas dengar dulu. Aku kira cuma bualan Mingyu."

"Aku tidak percaya."

"Iya kan iya kan!" tambah Lucas sembari cemberut. "Tahu begitu aku ingin ikut juga!"

"Untuk apa ikut begituan, Lucas? Memangnya kau tidak laku apa?"

"Habisnya, kedengarannya seru hyeongdeul!"

"You're so weird, Wong!"

"I'm not!!!"

"Shut up you two! Kita sedang meledek Jaehyun di sini."

"Ohh iya juga. Ha ha ha."

Jaehyun akan membunuh Mingyu saat mereka bertemu, sungguh. Dasar teman tak bisa dipercaya. Dia mengusap wajah dengan sebelah tangan, kemudian berdiri. Semua orang terus meledeknya dan Jaehyun hanya coba mengabaikan⚊melanjutkan acara ganti baju yang sempat ditunda.

Rasanya dia ingin menutupi telinga yang pasti sudah merah sekarang. Daun telinga⚊bagian tubuh paling jujurnya⚊selalu jadi kelemahan yang diumpatinya di saat begini.

Satu orang yang dari tadi terus tertawa puas berubah terkekeh-kekeh sambil berdiri di samping Jaehyun. "Apa saja yang kalian bicarakan? Hobi? Makanan favorit? Nama kucing peliharaan?"

Jaehyun melengos pergi. Orang tadi mengejar⚊merangkul lehernya dari samping sok akrab.

"Ayolah, beritahu kami! Jangan pelit begitu. Barangkali yang lain juga berniat mencobanya nanti⚊selain si weird Wong Yukhei."

Speed Dating [19/?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang