warning : mungkin banyak typo karena keypad error.akan thor perbaiki nanti)
Cipratan darah di wajahnya tampak tidak berpengaruh pada senyuman yang dia lontarkan padaku.
Wanita-wanita disana menatapku ingin tahu dengan apa yang terjadi.
Naruto menyentuh ujung bibirku yang terluka bekas pukulan Hidan "si sialan itu…"desisnya menatap lukaku intens "Kau bisa berjalan?"tanyanya dengan nada suara yang lebih lembut.
Aku mengangguk.
"Baiklah,ayo pergi..kau tak mau terus ada disini kan?"tanyanya sambil mengulurkan tanganya.
aku menatap tangan mantan pacarku itu untuk sesaat lalu menyambutnya dengan tanganku.
Dia tersenyum hangat dan memeluku mencoba membuatku lebih tenang "jangan khawatir,aku akan mengeluarkanmu".
Naruto menggenggamku,menariku keluar dari tempat itu tanpa mempedulikan wanita-wanita di dalamku yang menatapku dengan harapan seandainya ada orang yang menyeret mereka keluar dari tempat ini.Rasanya sudah lama.tapi genggaman tangan Naruto padaku masih sama.tangan Naruto yang besar dan hangat.
begitu keluar dari box itu aku sadar kami ada di sebuah basement.ada box-box lain disana yang kutebak isinya manusia.
Aku menjerit ketika ada seorang pria berlari kearah kami dengan pisau di tanganya.dengan satu tangan yang memegang sebuah bongkahan kayu Naruto mengayunkan kayunya itu tepat pada kepala pria itu.dan kemudian aku baru sadar apa paku di kayu itu,menambah darah baru yang mengotorinya.
Naruto mempererat genggamanya pada tanganku.mencoba membuatku tenang atas ketakutan yang dia sebabkan.benar aku takut pada Uzumaki Naruto.tapi aku juga tidak punya pilihan selain bergantung padanya saat ini.
"Ada banyak orang yang harus ku hadapi didepan sana.jika kau tidak kuat pejamkan matamu"bisiknya padaku.
Pukulan demi pukulan Naruto lontarkan dengan senjatanya yang tak seberapa.
beberapa orang sudah menunggu kami setiap kami naik ke lantai atas dan atasnya lagi.
Aku melakukan saran Naruto mencoba memejamkan mataku setiap Naruto mengayunkan kayu berpakunya pada mereka.tapi tetap saja ada beberapa yang tak sengaja kulihat.Dulu aku pernah melihat Naruto berkelahi,tapi tidak seperti ini.yang ku ingat dia berkelahi saat sedang mabuk dan seseorang membuat masalah denganya hanya itu.
bukan pembunuhan atau pertumpahan darah.Aneh sekali,sebagai orang yang ada di tim penyidik bersama Shino kadang ada saatnya dimana aku harus melakukan hal menjijikan seperti autopsi.
Tapi melihat pembunuhan secara langsung masih tetap membuatku takut.terutama karena Narutolah pelakunya.Sebenarnya orang-orang itu terlalu banyak untuk diatasi oleh satu pria dengan bongkahan kayu.tapi entah bagaimana caranya Naruto berhasil mengatasi mereka.
"Naruto, ini bukan klub tadi..dimana kita?"tanyaku cemas.
Naruto menghela nafas diantara kelelahan dan malas menjawab "aku akan jelaskan ketika kita keluar dari sini"jawabnya lalu menariku melewati sebuah lorong.
Lorong itu berujung pada sebuah ruangan berlantai semen.ada satu mobil disana dan seorang pria berambut merah sudah menunggu disana.
"Kau terlambat 5 menit"ujar pria itu sambil melemparkan sebuah kunci mobil pada Naruto.
Naruto mendorongku sedikit agar masuk ke dalam mobil dan berikutnya dia sudah ada di kursi kemudi.
"Jika Hidan tau aku membantumu melarikan diri,kurasa dia akan membunuhku"bisiknya sambil melongokan kepalanya di jendela mobil.