Saut-saut terdengar dari jeruji kerangkai.
Hinggap pada jeritan akhir yang menyeringai.
Sudah lama masih terkulai.
Cepat bagaimana terbangkai?Olah-olah mereka bisikan.
Tiada siapa yang mendengar.
Gerangan hanya di antara wajah para pahlawan.
Siapa yang akan bangkit 'tuk mengejar?Lalu, raut wajah berubah masam.
Membuncah bagai kadar darah yang meningkat.
Mereka marah karena nanar.
Siapa tak marah teman telah terkapar?Jumat, 27 Juli 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
KLASIK 2 ✓
PoetryBagaimana wanita dapat sembunyi hebat? Akh-itu bagai cerutu yang terlontar. Mereka hanya pemalu, 'tuk pamer kesedihan. © copyright 2018 R I N I S R I N A