Kau tahu, aku selalu memandang rembulan yang membulat memesona.
Menikmati langit terhampar bintang dengan telanjang mata.
Kau bahkan tahu jika tidurku tak berlangsung lama.
Hanya untuk penantian tak kasat mata.Kau selalu tahu, usaha dan kerja kerasku.
Tahu bagaimana aku memulainya hingga tanganku tertidur.
Dan beruntungnya, kau tak tahu dengan doa yang kupanjatkan.
Doa-doa yang tak ingin kudengar bagaimana bunyinya.Sampai saat ini,
Sampai kau tak lagi di sini.
Doa itu tetap menanti.
Sampai Tuhan, mungkin bosan dengan doa ini.Jumat, 22 Februari 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
KLASIK 2 ✓
PoetryBagaimana wanita dapat sembunyi hebat? Akh-itu bagai cerutu yang terlontar. Mereka hanya pemalu, 'tuk pamer kesedihan. © copyright 2018 R I N I S R I N A