Awan redup kian membendung di langit sana.
Mencerca sinar matahari tanpa rasa bersalah.
Lalu mendesah bagai kucuran siap jatuh.Suasana mendingin karna setetes rintik.
Rintik-rintik yang kemudian,
menggigil karena tak kunjung henti.Gemeletak awan membentak langit.
Menggeram penuh murka tanpa tahu
gemetarnya hati mendengar itu.Tak berapa lama, air-air turun tanpa permisi.
Bersama dengan terjunnya air dari pelupuk hati.Kamis, 03 Januari 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
KLASIK 2 ✓
PoetryBagaimana wanita dapat sembunyi hebat? Akh-itu bagai cerutu yang terlontar. Mereka hanya pemalu, 'tuk pamer kesedihan. © copyright 2018 R I N I S R I N A