Aku dipeluk deru napas sang angin.
Luruh lepas dalam dekapan.
Terhuyung hingga jatuh ke jalan.
Sesuai, tawaku pecah kemudian.Lembut kurasa saat sapuanmu menyentuh jemari,
Mengelilingi setiap bagian tubuh ini.
Aku tersenyum, kau memang begitu penuh teliti.
Dibuat hangat aku di sini.Dekap aku sang angin malam.
Hingga jatuh menembus awan kelam.
Lalu ke tanah hingga berdebam.
Tak masalah akhirnya lebam.Kau memang tahu caranya , Adam.
Rabu, 12 September 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
KLASIK 2 ✓
PoetryBagaimana wanita dapat sembunyi hebat? Akh-itu bagai cerutu yang terlontar. Mereka hanya pemalu, 'tuk pamer kesedihan. © copyright 2018 R I N I S R I N A