Jauh waktu berjalan memakan jarak.
Menengahi kita berdua yang tak pernah saling melihat.
Pada sosokmu yang tak pernah jauh dariku.
Dengarlah, kembalilah.
Tak ada lagi cinta pertama selain dirimu.
Sejak dini yang mengasihiku.
Menjadikan bahu sebagai alas setiap sedih yang menderu.
Jika dirimu mendengarku, kemarilah.
Jangan biarkan gadismu ini terpuruk.
Padamu menjadi pria yang tak pernah lelah.
Gadis kecil ini rindu pada pahlawannya.
Ayah, aku rindu....
Padamu aku mencari.
Membenci jarak yang membusung tinggi.
Kemana hangatmu, Ayah?
Aku rindu, Ayah....
Rasakan bagaimana seluruh inderaku memanggilmu.
Kembalilah, bukankah dirimu rindu pula pada gadis kecil ini?
Minggu, 17 Maret 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
KLASIK 2 ✓
PoetryBagaimana wanita dapat sembunyi hebat? Akh-itu bagai cerutu yang terlontar. Mereka hanya pemalu, 'tuk pamer kesedihan. © copyright 2018 R I N I S R I N A
