Jiwaku terkoyak pada ketakutan yang ada.
Dan kekhawatiran yang menjadi nyata.Dengan tertatih-tatih pada takdir tersemat.
Aku melonglong pada Tuhan di sana.Hei, tahukah aku patah hati pada ketakutanku?
Aku khawatir pada detak yang tak wajar.Aku tidak bisa normal pada ketakutanku.
Lepas kendali menjadi sasaran sakitku.Menghela napas putus asa, aku berlindung.
Entah berapa kali, aku katakan, aku takut pada jatuh yang memabukan.Jumat, 14 Juni 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
KLASIK 2 ✓
PoetryBagaimana wanita dapat sembunyi hebat? Akh-itu bagai cerutu yang terlontar. Mereka hanya pemalu, 'tuk pamer kesedihan. © copyright 2018 R I N I S R I N A