Jangan lupa untuk vote dan comment 😙
Selamat membaca 😙***
Jika masa lalu dijadikan penilaian untuk rasa cinta, apa kamu mau mencintai aku setelah tau masa lalu ku?
***
Nico mengerutkan kening saat melihat Vanilla sudah turun dari motor dan kini mulai membuka pagar panti.
"Kak Vani..." Teriak seorang anak kecil berambut panjang yang menampilkan dua kepangan rambutnya.
"Heii, apa kabar? Gimana sekolahnya?" Ucap Vanilla tak kalah semangatnya kala anak kecil itu memeluk dirinya,
"Seru kak, seru. Apalagi temen-temen Chika banyak, ada Didit, ada Afnan, ada Koko, pokoknya banyaaaaaaaakkk, banget." Ucap anak kecil itu yang diketahui namanya adalah Chika.
Nico yang masih memperhatikan Vanilla dari luar pagar panti, kini mulai turun untuk ikut menyapa anak-anak di sana.
"Halo..." Ucap Nico ramah,
"Halo, om ganteng, om ganteng ini pacarnya Kak Vani ya?" Ujar Chika,
Nico tersenyum kemudian mengusap puncak kepala Chika.
"Anak kecil ngga boleh tau pacar-pacaran," Anak itupun tertawa, diikuti senyuman Vanilla yang mengembang.
Bahkan ia melupakan kesedihannya, kesedihan yang tercipta karna rasa cinta. Cinta? Entahlah, sulit dijelaskan.
"Heiiii, temen-temen ayo kesini. Ada Kak Vani sama om ganteng, nih," teriak Chika membuat semua anak-anak di panti keluar dan berhamburan memeluk Vanilla.
Vanilla merangkul anak-anak itu dan mulai menitikkan air mata.
"Kakak kangen kalian," Ucap Vanilla
"Kita juga kangen Kak Vani, kakak udah lama ngga kesini kan? Udah kakak jangan nangis ya," Ucap seorang anak laki-laki berambut pendek sambil mengusap air mata Vanilla.
"Ehem, yaudah kita masuk yuk, kakak sama Kak Vani punya hadiah buat kalian," Ajak Nico yang dibalas sorak gembira anak-anak.
Mereka semua masuk kedalam dan bertemu dengan Bunda Sifa—pengurus panti,
"Assalamualaikum, bunda. Maaf ya Vani udah jarang dateng kesini," Vanilla mencium punggung tangan Bunda Sifa, begitu juga yang dilakukan Nico.
"Waalaikumsalam, ngga papa Vani, bunda ngerti," balas bunda Sifa.
"Loh, ini siapa? Pacar kamu?" Tanya Bunda Sifa yang ternyata baru sadar kalau ada Nico yang menemani Vanilla.
Nice terkejut hanya meringis sambil menggeleng, "Ehehe, bukan bunda, saya temannya Vanilla."
Sedangkan Bunda Sifa hanya mengangguk-angguk sambil ber O ria,
"Bunda, aku mau main sama anak-anak dulu ya, aku tadi beli mainan sedikit," Vanilla mengeluarkan cengiran khasnya.
"Yaudah sana, anak-anak ada di taman," Bunda Sifa mempersilahkan Vanilla dan Nico untuk menemui anak-anak di taman belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Can [SEGERA TERBIT]
Teen Fiction"Kenapa semuanya berantakan ... Kenapa?" Bagaimana bila seseorang jatuh cinta, namun, seseorang yang pernah mengisi hati itu kembali lagi? Dengan perasaan yang tak bisa dipungkiri, Vanilla Alexa. Gadis dengan 1001 kesedihan dibalik topeng periang...