Tigabelas

2.9K 126 6
                                    

Happy reading

Mohon maaf kalau ada banyak typo hehe
Jangan lupa vote dan comment nya

***

Aku ngga tau siapa kamu, tapi kenapa kamu dekat sekali dengan dia? Iya, dia yang selama aku tunggu.

***

Selepas perginya Vanilla dari kelasnya hari itu, Vanilla tidak lagi menemui Ozy ataupun mengirim pesan kepada Ozy seperti biasanya.

Apa dia mendengar semuanya?

Apa dia mengenal Reya?

Apa dia sakit hati karna hal itu?

Semua pertanyaan itu terus berputar di kepala Ozy.

"Eh, Ji. Lo ngga bakal percaya ini. Ini semua tiba-tiba, dia balik lagi, Ji." Keano datang dengan nafas yang tersengal-sengal,

Ozy yang tidak paham dengan apa yang di katakan Keano hanya geleng-geleng kepala.

"Reya! Freya Karina Syaqilla! MANTAN lo, Zy!" Keano yang masih setengah kesal karna berlari-lari dari luar menekankan kata mantan dalam kalimatnya.

Ozy terdiam. Mematung. Mendengar kata Reya, sontak hatinya menghangat, mengingat semua kenangan indah yang pernah mereka ukir bersama.

Kenangan yang jika diingat bisa membuat seseorang seperti orang gila.

Kadang-kadang, seseorang meninggalkan tanpa alasan, dan jika dia sudah merasa kosong, dia akan kembali lagi.

Apakah itu bisa dikatakan cinta? Entahlah.

"Gue ngga ngerti harus gimana, Ke," Ozy menarik nafas sekejap.

"Di satu sisi, gue sayang sama Vanilla. Dan di sisi lain, gue kangen kebersamaan gue sama Reya," Lanjut Ozy.

Keano yang mendengar pernyataan Ozy hanya bisa menghela nafas kasar.

Memang di antara teman-temannya yang lain, Keano dan Nico lah yang paling bisa mengerti suasana hati Ozy.

Keano mendekati Ozy dan menepuk-nepuk kedua pundak Ozy.

"Ji, gue tau lo dari dulu. Kita temenan udah dari orok, gue tau sifat lo. Lo bukan orang yang ngga punya tanggung jawab, lo bukan orang yang suka mainin perempuan," Ucap Keano.

"Karna bagi lo, semua perempuan itu seperti orang tua yang harus dihormatin, bener kan?" Lanjut Keano.

Ozy mengangguk membenarkan perkataan Keano.

"Tapi, Ke. Gue bingung, apa gue haru ms bertapa dulu di gunung tangkuban parahu?" Tanya Ozy.

Keano yang sedang serius langsung saja memukul kepala Ozy dengan botol minuman yang tadi di minumnya.

"Eh anjir. Sakit, bego. Lo kenapa sih? Gue salah apa?!" Oceh Ozy.

"Ini lagi serius kenapa lo ngelantur bego? Ketularan Ibram nih lo, Ji!" Ozy menggeleng.

If I Can [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang