Sepuluh

3.7K 145 10
                                    

Jika hadirmu hanya untuk menyakitiku, tolong. Lebih baik kau pergi, sebab hati ini lebih rapuh dari sayap kupu-kupu

-Vanilla Alexa-

***

Setelah semalam bercengkrama dengan teman-teman barunya, pagi ini Vanilla dikejutkan dengan sebuah kotak yang berisi cupcake di meja makan. Vanilla yakin, bunda nya pasti sengaja bangun pagi-pagi untuk membuat cupcake blackforrest kesukaan nya.

"Selamat pagi, bunda. Ini cupcake buat Vani, kan? Iyakan, Bun? Iyadong." tanya Vanilla sembari memasukkan cupcake itu ke dalam mulutnya.

"Bukan buat kamu, buat satpam komplek."

Vanilla terbatuk mendengar jawaban Kiara. Ada hubungan apa Bunda sama satpam genit itu? Vanilla menggelengkan kepalanya berusaha menghilangkan fikiran itu.

"Bun.. bunda, serius?" Tanya Vanilla yang dibalas gelak tawa dari Kiara.

"Hahaha... Ya ngga, lah! Udah ini kamu bawa, terus kasih ke Ozy ya," ucap Kiara sambil memberikan sebuah kotak makan berwarna Coklat.

Vanilla menerima kotak itu dengan lemas, "bunda ngga ada niatan nganter Vani ke sekolah?"

"Nanti Dina jemput kamu, semalam dia telfon bunda. Jangan lupa kasih Dina juga." Balas Kiara sambil sesekali menyeruput green tea miliknya.

"ASSALAMUALAIKUM TANTE KI, VANILLA. VELLY CANTIK SAMA AUNTY DINA DI SINI."

Teriakan Velly menggema di seluruh ruangan. Bahkan Kiara yang sedang minum pun tersedak.

Vanilla berdiri dari kursi nya dan mendekati Velly. Gadis itu menyambut Velly dengan jitakan manis di puncak kepala Velly.

"Itu suara apa kaleng rombeng? Astaghfirullah."

Setelah dihadiahi jitakan oleh Vanilla, kini Dina mulai beraksi dan memberikan sebuah pukulan telak di lengan Velly sehingga cupcake yang ia pegang terjatuh ke lantai.

"Sakit, ege! Yahh, kan, cupcake gue jatoh."

"Sekali lagi lo panggil gue Aunty. Pulang bareng Keano lo!"

Velly mendengus kesal. Kesal bukan karena dipukul dengan Dina dan Vanilla, melainkan ancaman Dina tentang 'pulang bareng Keano' hal mistis yang paling dihindari oleh Velly.

"Udah ah buruan berangkat, nanti kesiangan," Vanilla menyalami Kiara yang disusul oleh Dina dan Velly. Setelah bersalaman mereka pergi menuju mobil Dina yang berada di halaman rumah Vanilla, tanpa menunggu lama, mobil itu sudah melesat menjauhi pekarangan rumah Vanilla dan mulai menuju sekolah.

***

Keadaan kelas masih sepi. Seperti biasa, Ozy selalu datang lebih awal dibandingkan teman-teman lainnya. Alasannya sepele hanya takut kena macet.

Ozy duduk di tempatnya dan mulai menyumbat kedua telinga nya dengan earphone yang mengalunkan lagu ShyJai Waetford.

Semakin lama, keadaan kelas semakin ramai, dan anggota geng Almos't pun kini sudah lengkap. Ibram yang baru saja kembali dari kantin langsung duduk didepan Ozy sambil memainkan Mobile Legend's miliknya.

If I Can [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang