Limabelas

2.6K 111 2
                                    

Heiyooo aku kembali
Mohon maaf lahir dan batin kalau ada typo yang bertebaran 🤗🎉

Karna aku lagi senang, aku kasih yang senang juga hari ini 🎉

Happy Reading ❤🤗

***

Vanilla berlari ke tempat yang paling membuatnya merasa tenang, ya. Ruang musik.

Saat Vanilla membuka pintu ternyata banyak anggota-anggota lainnya yang sedang latihan musik.

Vanilla menepuk dahi nya lalu menggeleng sambil sedikit tertawa.

Masalah pribadinya membuat dia lupa akan tugas dan kewajiban nya di sekolah.

"Eh, Van. Dari mana aja lo? Tadi gue udah nyuruh Lola nyariin lo," Ucap seorang anggota musik.

"Eh, sorry. Tadi gue di taman belakang sama Velly, sama Dina."

Teman Vanilla mengangguk-angguk dan mengajak Vanilla masuk.

Vanilla duduk di depan piano. "Kita mau nampilin lagu apa? Ini seriusan gue yang maju?"

"Yaiyalah, Van. Disini cuma lo yang pinter main piano sambil nyanyi," Ucap Fara.

"Yaa, gue sih oke aja. Tapi lagu nya apa?" Tanya Vanilla.

"Falshlight, Van."

Vanilla mulai menekan satu-persatu tuts dan mengeluarkan nada yang indah dan lembut.

Setiap gerakan jari nya memunculkan nada yang indah.

When tomorrow comes
I'll be on my own
Feeling frightened of
The things that I don't know
When tomorrow comes
Tomorrow comes
Tomorrow comes

And though the road is long
I look up to the sky
And in the dark I found,
I lost hope that I won't fly
And I sing along, I sing along
And I sing along

I got all I need when I got you and I
I look around me, and see a sweet life
I'm stuck in the dark but you're my flashlight
You're getting me, getting me through the night
Kick start my heart when you shine it in my eyes
Can't lie, it's a sweet life
I'm stuck in the dark but you're my flashlight
You're getting me, getting me through the night
'Cause you're my flashlight (flashlight)
You're my flashlight (flashlight)
You're my flashlight

I see the shadows long beneath the mountain top
I'm not afraid when the rain won't stop
'Cause you light the way
You light the way, you light the way

I got all I need when I got you and I
I look around me, and see a sweet life
I'm stuck in the dark but you're my flashlight
You're getting me, getting me through the night
Kick start my heart when you shine it in my eyes
I can't lie, it's a sweet life
I'm stuck in the dark but you're my flashlight
You're getting me, getting me through the night
(Light light light you're my flashlight, light, light)
Light light you're my flashlight

Vanilla menyelesaikan nyanyian dan gerakan jari nya di atas piano.

Semua kawan Vanilla memberikan tepuk tangan, "Gimana? Udah pas?" Tanya Vanilla kepada semuanya.

Semuanya hanya mengacungkan kedua jempol tangannya.

"Iyaa tau, gue emang pinter nyanyi."

"Ngga jadi bagus, Van gajadi." Ucap salah seorang teman Vanilla disertai tawa.

"Bisa aja, lo," Sahut Vanilla.

***

"Gue ke kelas duluan ya," Ucap Ozy sambil meninjukan tangannya ke lengan Fahri.

"Oke bro. Awas hati-hati ketemu mantan..." Teriak Fahri yang dibalas gelengan dari Ozy.

Ozy mengelap keringatnya yang meluncur ke leher. Ozy berniat kembali ke kelas namun di lobby sekolah, dicegat dengan segerombol cabe-cabean.

"Ozy yaampun, lo pasti kepanasan kan?" Tanya Aretta sambil bergelanyut manja di lengan Ozy.

"Apaan sih, lepas! Jijik gue," Ucap Ozy.

Aretta makin mengeratkan pelukannya di lengan Ozy membuat Ozy semakin jijik.

"Sini gue lap-in keringet nya." Aretta meraih handuk yang ada di leher Ozy dan berusaha mengelap keringat Ozy di dahi.

"Eh-eh ngapain lo? Jangan deket-deket! Gue bau, nih-nih bau nih," Ozy mengibas-ngibas kan baju nya yang penuh keringat kearah wajah Aretta.

Aretta mundur beberapa langkah, "Bau kan? Makannya jangan deket-deket! Minggir, gue mau keatas!"

Ozy merampas kembali handuknya dan berjalan santai sambil bersiul-siul.

Para siswi yang melihat tingkah Ozy yang seolah-olah mencari perhatian, memekik girang.

Melihat Ozy dengan seragam futsal yang basah dengan keringat, dan sisa-sisa keringat yang masih ada di leher dan dahi nya.

Ozy berhenti di depan ruang musik ketika mendengar suara nyanyian seseorang.

I got all I need when I got you and I
I look around me, and see a sweet life
I'm stuck in the dark but you're my flashlight
You're getting me, getting me through the night
Kick start my heart when you shine it in my eyes
Can't lie, it's a sweet life
I'm stuck in the dark but you're my flashlight
You're getting me, getting me through the night
'Cause you're my flashlight (flashlight)
You're my flashlight (flashlight)
You're my flashlight

"Bagus," Ucap Ozy pelan sambil tersenyum melihat ternyata Vanilla yang bernyanyi sambil memainkan piano.

Entah darimana datangnya, tiba-tiba Ibram sudah berada di samping Ozy. Sambil menusuk-nusuk lengan Ozy dengan kedua telunjuknya layaknya perempuan manja.

"Cieee jatuh cinta sama tetangga gue," Sindir Ibram dengan seringai an jail nya.

"Kalo iya kenapa, kalo engga kenapa? Sirik aja lo," Balas Ozy.

"Ah elah, santai bosque, mau gue comblangin ngga? Kalo mau, nanti sore dateng ke rumah gue," Ucap Ibram sambil berjalan menjauh dari Ozy.

"Boleh juga tawaran, Ibram."

***

Revisi chapter 15 selesai ❤️
AKU TAU INI SANGAT PENDEK, JADI KU MOHON MAAF ❤️
SELAMAT 18K READERS ❤️ TERIMAKASIIIHHH TANPA KALIAN AKU NGGA AKAN SAMPE BEGINI 😭

Jangan sungkan untuk ngobrol-ngobrol sama aku, aku ngga gigit kok, ehehe ❤️ sayang kalian ❤️

Arinda
Lampung, 04 Juni 2019

If I Can [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang