❗️PART INI SPESIAL UNTUK KALIAN YANG UDAH SEMANGATIN AKUU ❤️ JANGAN LUPA UNTUK TINGGALIN KOMENTAR YAA SUPAYA AKU LEBIH SEMANGAT 🌸
***
Jika saat ini aku menghilang? Apa kalian akan mencariku? Atau tetap mengabaikan aku?
—Vanilla Alexa—
***
"Gue mau ngomong sebentar sama lo. Nanti pulang sekolah, biar gue yang anter lo pulang."
Ozy tiba-tiba mendekat ke arah Velly yang sedang duduk di kantin—tentu bersama Dina, Reya, dan Retta.
"What? Gila lo, ya kak. Gak puas apa sama si Vanilla? Masih mau Velly juga?" Dina langsung bersuara keras tepat di depan Ozy.
"Bukan urusan lo. Ngga usah ikut campur," Ozy langsung meninggalkan kantin dan berlalu pergi.
Selepas perginya Ozy, mereka yang ada di meja itu kembali membicarakan Vanilla, "lo yakin, Vanilla simpenan om-om?" Tanya Velly. Velly meminum jus nya sedikit dan melanjutkan kalimatnya, "emmm... sebenernya gue agak ragu mau percaya. Soalnya, mau gimana pun dia adik gue," lanjut Velly.
Yang lainnya menatap Velly heran, terkejut dengan penuturan Velly, "hahahaha... ngga usah ngaco, anjir. Gila banget lo punya adik yang jadi simpenan om-om begitu," sahut Aretta.
Velly terdiam. Sebetulnya Velly terkejut saat kali pertama mendapat foto Vanilla dengan seorang pria sedang duduk berpangkuan. Tapi, Velly juga tidak tega melihat Vanilla tersakiti seperti ini.
Sebagai saudara kandung, Velly bisa merasakan sakit yang Vanilla rasakan. Sesak yang mungkin Vanilla rasakan setiap hari. Dijauhi semua orang, difitnah bahkan dianggap rendah semua orang, Vellya tidak tega.
"Vel! Lo ngga papa, kan?" Tanya Dina.
Velly hanya menggeleng, "gue masih bingung, siapa orang yang nyebarin foto itu. Gue pengen ketemu dan pengen tau yang sebenarnya," ucap Velly menatap ketiga temannya.
"Apa jangan-jangan lo, Ret? Setau gue, yang iri sama Vanilla itu lo, kan?" Tunjuk Velly ke arah Aretta.
Mata Aretta membulat, "heh? Apa-apaan lo nuduh gue? Gue juga punya hati kali. Mending gue labrak aja daripada nyebar aib murahan begitu," jawab Aretta.
"Emmm... Vel, aku boleh ngga, main ke rumah kamu?" Tanya Freya yang sedari tadi diam tampak tidak antusias dengan kasus Vanilla.
Vellya mengangkat alis tipisnya. Aneh. Baru kali ini Reya meminta untuk main ke rumahnya, "hah? Gimana? Lo mau ke rumah gue? Mau ngapain anjiiiiirrr, Re? Gue mau pergi sama kak Ozy!" Velly heboh sendiri. Entah kenapa Velly sepertierasa aneh dengan permintaan Reya.
Freya menunduk lesu, rambut pendeknya yang menjuntai menutupi sebelah wajahnya, "lo ngapain mau ke rumah Velly? Tumbenan amat?" Tanya Dina.
Freya menggeleng, "ngga deh. Kan Velly juga mau pergi. Aku sih sebenernya cuma pengen main di rumah Velly aja."
***
"Ikut gue."
Nico melihat Vanilla duduk melamun sendiri di taman belakang sekolah, inisiatif Nico mengajak Vanilla ke arah kolam karena kebetulan saat ini guru-guru sedang mengadakan rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Can [SEGERA TERBIT]
Teen Fiction"Kenapa semuanya berantakan ... Kenapa?" Bagaimana bila seseorang jatuh cinta, namun, seseorang yang pernah mengisi hati itu kembali lagi? Dengan perasaan yang tak bisa dipungkiri, Vanilla Alexa. Gadis dengan 1001 kesedihan dibalik topeng periang...