Satu bulan sudah aku menjadi anak baru di Kyunggi high school. Aku belum mempuanyai banyak teman disini tapi aku sudah kenal dekat dengan teman sebangku ku saat ini Kim Ji-soo, Bagaimana tidak dekat dia temanku sejak kecil jadi aku sudah mengenalnya dengan baik.
Tadinya aku bersih keras tidak ingin pindah sekolah. karena aku tidak suka jika harus mengenal orang-orang baru lagi sulit untukku berinteraksi dengan orang baru. Tapi ada satu pria dikelasku yang membuat aku tertarik untuk mengenalnya, Jeon jungkook namanya.
Tapi aku tidak seberani itu aku hanya memandanginya diam-diam seperti saat ini,dia sedang memperhatikan Saem yura yang sedang mengajar didepan kelas. sedangkan aku? aku juga memperhatikan! memperhatikan jungkook tapi hehehe.
"Yakk kau park chaeyoung kenapa kau senyum-senyum sendiri..." tegur Saem yura
Seketika Alamku kembali ketempatnya dan aku tertangkap basah jungkook melihat kearah ku dan aku tersenyum kikuk kepada saem " eumm aku tidak tersenyum saem.." dengan gugup aku membuat pembelaan.
"kau sudah ku injak dari tadi kaki mu tapi tidak juga sadar dari lamunan, rasakan kau akan kena hukuman saem sekarang." ledek jisoo.
"aishh harusnya kau injak lebih keras lagi kakiku tadi." Bisik chaeyoung pelan
"Hei kenapa kalian dua malah berbisik-bisik sini kalian maju kedepan."
Seketika jisoo menginjak kaki ku keras dan matanya yang bulat melotot kearah ku Dan aku hanya bisa memberikan tatapan sedih dan bermaksud meminta maaf.
---------
"kau sih siapa suruh melamun dan senyum-senyum tidak jelas." oceh jisoo sambil merapikan buku-buku diperpustakaan yang sudah berdebu.
Ya kami berdua dihukum untuk membereskan setumpuk buku yang sudah berdebu diperpustakan, Dan ditambah lagi ocehan yang tidak henti-hentinya keluar dari mulut Jisoo membuat ku semakin pusing saja.
"Maaf jisoo-yaa, sebagai permintaan maafku akan aku traktir setelah pulang sekolah dicafe depan bagaimana?."
"hmmm.... tidak buruk juga, baiklah tapi benarya kau yang traktir."
"cih dasar makanan saja kau langsung luluh, Iya aku traktir..."
"baiklah waktu pulang tinggal 1 jam lagi lebih baik kita selesaikan ini agar kita bisa pulang bersama dengan anak-anak yang lain, hah buku-buku berdebu ini menyebalkan."
"Baiklah, fighting Jisoo-ya hahahaha.." ucapku sambil tersenyum lebar. Alih- alih agar Jisoo tidak marah lagi kepadaku.
--------
Chaeyoung dan Jisoo sudah selesai menjalani hukuman dan sekarang mereka sedang duduk di cafe depan sekolah Sambil menikmati pesanan masing-masing
"Oh ya chaeyoung aku lupa bertanya apasih yang membuatmu tadi tersenyum sendiri ?" tanya jiso memecah keheningan.
"ahh itu tidak ada yang.." Belum sempat Chaeyoung menyelesaikan ucapannya.Pintu cafe terbuka dan menunjukan Sosok Pria yang tadi chaeyoung perhatikan dikelas. Ntah kebetulan atau apa dia menatap kearah dimana chaeyoung berada dan bibirnya menyungingkan sedikit senyum mungkin? atau lebih seperti senyum smirk? ah entahlah.
"hei chaeyoung-ah kenapa berenti bicara?" Jisoo melambai-lambaikan tangannya didepan wajah chaeyoung dan merasa ada yang aneh dengan temannya itu, ia mengikuti arah pandang mata chaeyoung.
"Yakk jungkook kebetulan sekali, kemarilah duduk bersama kami.." Seketika suara Jisoo barusan seperti bom untuk Chaeyoung. Saat ini yang Ingin ia lalukan adalah melakban mulut Jisoo.
Dan dengan senang hati Pria yang bernama Jungkook itu menghampiri tempat duduk Jisoo dan chaeyoung.
Langkah kaki Pria itu semakin dekat dengan meja Mereka dan membuat Air muka Chaeyoung berubah menjadi sedikit tegang. Yak pasalnya ini pertama kali ia akan bertatapan wajah langsung dengan jungkook dan dengan jarak yang tidak terlalu jauh seperti dikelas.
"tenanglah park chaeyoung kau akan baik-baik saja bersikap seakan-akan dia lelaki jelek yang tidak menarik untuk mu..." Ucap Chaeyoung dalam hati sambil memaikan jari-jarinya dibawah meja cafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Overprotective
FanficTatapan tajamnya, matanya yang besar , wajah yang tegas aku suka ketika ia sedang menunjukan hal itu ntah kenapa membuat aku semakin jatuh cinta walaupun aku tau akhirnya aku akan berada dimana jika ia sudah mengeluarkan tatapan tajam seperti sekar...