-FIFTEEN-

36 13 0
                                    

Pagi hari, matahari baru terbit. namun masih gelap, karena turun hujan, awan gelap, suara rintikan hujan, dan udara yang dingin.

Kring...
Suara alarm Bianca terdengar, Bianca lalu mematikan alarm itu dengan tangannya.

Jam 05.45

Bianca mengucek matanya, lalu membuka gordyn kamarnya. matanya berkedip ketika melihat langit yang masih gelap dan rintikan hujan, senyum Bianca mengembang.

Hujan...

Bianca bergegas turun, untuk menikmati hujan itu, karna sudah lama Bianca tidak bermain dibawah rintikan hujan.

Linda yang melihat Bianca tiba-tiba gedebag-gedebug turun dari kamarnya, menggelengkan kepalanya cepat.

Linda sudah tau apa yang Bianca akan perbuat, anaknya itu. pasti akan bermain di bawah rintikan hujan diluar rumah.

Sudah jadi hal yang wajib bagi Bianca, bermain hujan-hujanan. memang dari Bianca kecil, Linda tidak pernah melarang Bianca bermain hujan-hujanan, dan untungnya saja Bianca tidak pernah sakit karena hujan.

Senyum Bianca mengembang, kakinya melangkah terus kedepan, merasakan rintikan hujan yang mulai jatuh dibadannya.

Bianca mendongak keatas langit, merasakan rintikan hujan yang terus jatuh ke wajahnya.

Langsung Bianca lompat kesana-kemari, bernyanyi apasaja yang keluar dari mulutnya. bersama hujan yang sangat ia sukai.

Darrrr......suara petir menyambar mengagetkan Devano yang reflex langsung memeluk Bianca.

"Dev...?kamu gakpapa?"tanya Bianca yang bingung dipeluk erat oleh Devano.

"Gue Benci sama hujan!sampai kapanpun gue benci..."ucap Devano lirih dan semakin memeluk erat Bianca.

"Devano please!jangan peluk saya gini...mending kalo kamu takut sama gluduk, kamu duduk di pendopo aja..!"ucap Bianca yang risih dipeluk Devano.

"Gue gak takut!"ujar Devano yang langsung melepaskan pelukannya dan pergi ke pendopo.

Bianca tiba-tiba tertawa, ketika ia mengingat kejadian saat pertama kali ia bertemu dengan Devano. saat itu, Devano sok'sok an berani dengan hujan, dan pada kenyataannya Devano sangat tidak suka dengan hujan.

"Bianca, udah jangan lama-lama mainnya, mandi gih...nanti masuk angin kamu!!" Linda berteriak dari ambang pintu rumahnya.

Bianca langsung menghampiri Linda.
" Iya mah, udah kok Bianca mainnya"

"Nih, pake handuknya. terus langsung mandi, biar gak sakit. Ok!!" Linda tersenyum.

Bianca lalu mengangguk masuk kedalam rumahnya.

⭐⭐⭐

Bianca duduk dikursi empuk didepan sebuah kaca besar dikamarnya, sambil menyeruput secangkir teh hangat dan sebuah roti bakar.

Ting...tung
Sebuah notifikasi, datang ke handphone Bianca.

Bianca langsung mengambil benda layar datar itu.

Sandra
Bi, gue bisa ketemu lo gak?
dicafe biasa.

Mata Bianca terbelalak, melihat yang mengirim pesan itu adalah Sandra.
sudah berbulan-bulan Bianca dan Sandra tak berinteraksi, entah mengapa Bianca masih bingung dengan sikap Sandra yang menjauh dari Bianca dan Vanessa.

Bianca
Bisa, sekarang?

Dengan cepat, notifikasi dari handphone Bianca datang lagi.

Sandra
Iya bi, gue tunggu yaa...

D AND B [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang