" Kantin yok, laper gue." Raka memegang perutnya, mengajak Devano dan Kyren yang sedang asyik menatap layar datar milik mereka masing-masing.
" Bentar anjrr, gue lagi tanggung nih. Tuh... Aduh matikan gue. Gara-gara lu sih Rak" Kyren menggrutu kesal, karena game yang dimainkannya bisa kalah.
" Kok, salah gue sih? Orang gue ngajak makan doang. Lo Dev? Ngapain? Sibuk aja dari tadi diem, lagi nonton lu yah?" Raka mencolek bahu Devano.
" Berisik, gue lagi nyari nama orang yang tadi pagi songong sama gue, gue lagi liat daftar nama murid di SMA ini." Jawab Devano tanpa lepas dari layar datarnya itu.
" Oh, si onoh? Udah ketemu belum? Lama banget dah." Tanya Kyren, mulai mengintip-ngintip.
" Heh, lu kira nyari nama orang gampang. Apalagi gue gak tau nama dia siapa? " Jawab Devano kesal.
" Eh si govlok, lu nyari nama orang tapi lu sendiri gak tau nama orang itu siapa, gimana mau ketemu?" Raka menggeleng-gelengkan kepalanya.
" Eh, iya juga ya. Yaudah ayo ke kantin gue juga laper." Ajak Devano langsung bangkit dari tempat duduknya.
" Yeuh, dari tadi kek. Gue nahan laper dari tadi." Ujar Raka kesal.
" Sabar Rak, sabar. Mohon bersabar ini ujian." Kyren menepuk-nepuk pundak Raka dengan keras.
⭐⭐⭐
" Eh, Bi? Gimana? Katanya kakak lo mau masuk sekolah ini? Mana orangnya? Kenalin dong sama gue." Vanessa dari tadi sibuk membicarakan Kenan.
" Dasar, ketaun banget jomblonya gak sih lo Ness?" Sandra cemberut kesal.
" Iya, jadi kok. Kakak saya baru masuk hari ini, nanti saya kenalin kok. Sabar ya Nessa." Ujar Bianca tersenyum pada Nessa.
"Eh, pada ngomongin apanih? Seru amat, kita gabung ya." Ujar Kyren, yang baru datang bersama Devano, dan Raka.
" Oh ya, silahkan. Gabung aja, tapi bayarnya sendiri-sendiri ok, kita gak lagi ngadain sembako gratiss." Ucap Sandra tersenyum.
" Sembako yah, Untung gue orang kaya lo. Kalo enggak gue sleding pala lo sampe 7 hari 7 malem." Balas Raka.
" Ada Sandra, gue belum nanya tentang kalung itu ke dia." Ucap Devano dalam Hati.
" Ada Kyren, Saya belum nanya lagi tentang cerita dia waktu itu" Ucap Bianca dalam Hati.
" Heh, ini kok duo sejoli diem aja? Pada naber? Atau gimana ini?" Vanessa tiba-tiba bertanya.
" Lagi pada marahan kali, biasa konflik rumah tangga." Tambah Raka.
" Enggaklah, gue sama Bianca itu selalu mulus, ya walaupun Biancanya gak perhatian sama gue." Sahut Devano cengar-cengir.
" Ih, ya gitu deh kita. Udahlah jadi ngomongin kita bardua." Wajah Bianca memerah, berusaha membuyarkan topik yang sedang dibicarakan ini.
" Oh ya Bi, nanti kamu pulang bareng aku ya. Aku mau ajak kamu ke caffe barunya Mamah. Baru open seminggu yang lalu, katanya Mamah kangen sama kamu." Kata Devano dengan senyum manisnya.
" Eh, Mak lo buka caffe baru? Dimana? Kita gak diajak nih? Makan-makan bareng?" Tanya Raka semangat, disambut anggukan dari yang lain.
" Heh, gue mau ngajak pacar gue doang yang paling cantik, kalian mah gausah ikut. Mengganggu pemandangan, nanti yang ada, caffe Emak gue bisa sepi lagi." Ujar Devano menatap sinis Raka.
" Yeh, si Devano pelit banget jadi orang kaya." Sahut Kyren, sambil meminum Es capuchino cincaunya.
" Iya, tenang Aja Dev. Aku juga kangen sama Mamah kamu. " Sahut Bianca dengan senyumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
D AND B [HIATUS]
Teen Fiction[Ini cerita ditulis pas gue SMP, gausah di baca. Soalnya penulisannya berantakan abis ahaha, nanti matanya sakit lho. Ga tanggung jawab, makasih <3] #37 In fallinlove 25/5/2018 #2 In Bioone 20/8/2018 Bianca adalah gadis cantik nan-baik hati, ditamba...