" Kak, gausah lebay deh. Cepetan kenapa? Ini udah jam setengah tujuh, nanti kita bisa telat." Bianca mengoceh-ngoceh terus, ketika Kenan masih sibuk berdandan membereskan rambutnya itu.
" Berisik. Ini tuh hari pertama gue masuk sekolah lo, gue pengin perfect. Ntar lo juga yang bangga sama gue." Kenan terus menyisir rambutnya dengan tangannya.
" Ya Allah kak, sumpah deh. Hidup lama di Amrik malah jadi tambah lebay." Bianca pergi grusa-grusu keluar rumah.
" Eh, tunggu bi! Gasabaran banget lo!" Kenan mengejar Bianca dengan tergesa-gesa.
⭐⭐⭐
Setelah menempuh jarak yang cukup jauh ke sekolah dengan mobil yang dikendarai Kenan, Bianca dan Kenan akhirnya sampai di sekolah.
" Sekolahnya lumayan." Gumam Kenan ketika memandang sekolah.
" Emang kakak belum pernah kesini?" tanya Bianca.
" Belum, ini pertama kali. Yang daftarin kan Mamah, waktu itu gue masih di Amrik." Ujar Kenan.
" Yaudah ayo turun." Bianca membuka pintu mobil, lalu turun mendahului Kenan.
⭐⭐⭐
" Kak, gausah ngerangkul pundak aku kenapa sih? Risih tau, diliatin orang." Bianca mencoba melepaskan rangkulan Kenan di pundaknya.
" Yaelah, dirangkul sama kakak ganteng gak mau, ntar nyesel loh." Ujar Kenan tertawa geli.
Siswa-siswi yang sedang beraktivitas melongo, ketika melihat Kenan merangkul pundak Bianca.
" Anjrr, siapa tuh? Cogan baru!"
"Itu bukannya Bianca!"
" Cabe, anjrr. Udah ada Devano juga."
" Ih, mamaz ganteng. I lop yu"
" wow, amajing!!"
" Cahaya Ilahi datang!!"
" Hati hayati meleleh, Ya Allah!!"Banyak celoteh-celoteh unfaedah yang dilontarkan para siswi-siswi tak berbudaya, ketika melihat Bianca dan Kenan datang.
" Tu, orang kenapasih bi? Kayak cacing kepanasan!" Kenan menatap para gadis-gadis itu jijik.
" Makannya, kakak jangan rangkul aku gini. Udah-ah aku mau pergi duluan." Bianca melepaskan rangkulan Kenan dengan cepat, ketika Kenan lengah.
" Eh, bi. Ruang guru dimana?" Kenan menahan lengan Bianca.
" Ihss, Ruang guru? Tuh, lurus belok kanan. Nanti kakak ketemu disana." Ujar Bianca malas.
" Kalo Bu Yeni yang mana?" Kenan menahan Bianca lagi.
" Yang cantik banget kalo dipandang, beda dari yang lain pokoknya nanti kakak juga tau, bye!!" Bianca langsung lari ngibrit.
" Adek laknat!!" Kenan berteriak kencang.
⭐⭐⭐
" Weselah, manasih ruang gurunya? Sesat emang si Bianca." Kenan bergumam sendiri sambil berjalan menatap seluruh sudut ruangan.
Bruk...
Sangat kencang, sampai Kenan hampir linglung. Kenan menabrak seseorang, yang bertubuh tinggi, dan nampaknya wajahnya familiar di matanya.
Kenan menyipitkan matanya.
" Anjrr, Lo siapa sih? Nabrak-nabrak aja! Masih pag—" Orang itu mengusap lengannya, sambil terus mengomel, omongannya terputus saat menatap Kenan.
" Lo??" Kenan menunjuk orang itu, seketika emosinya jadi memuncak.
" Eh busyet, lo ngestalker gue? Sial gue kalo ketemu lo? Lo ngapain sih disini? Hah?" Tanya laki-laki itu dengan nada tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
D AND B [HIATUS]
Teen Fiction[Ini cerita ditulis pas gue SMP, gausah di baca. Soalnya penulisannya berantakan abis ahaha, nanti matanya sakit lho. Ga tanggung jawab, makasih <3] #37 In fallinlove 25/5/2018 #2 In Bioone 20/8/2018 Bianca adalah gadis cantik nan-baik hati, ditamba...