Setelah mengantar Bianca pulang ke rumahnya, Devano langsung bergegas pergi ke kelasnya.
"Eh Dev, gimana si Bianca? Udah pulang dengan selamat?" tanya Raka langsung mengintrogasi.
"Iya, udah Gue anter." Ucap Devano datar.
"Mudah-mudahan Bianca gakpapa yah, soalnya muka dia pucet banget tadi." Sandra menggigit bibir bawahnya.
"Oh ya, Key tolong anterin kunci mobil ke si Kenan dong, gue capek banget nih." Devano mengulurkan kunci mobil Kenan kepada Keyren.
Keyren menyambar kunci itu dengan ekspresi manyun. "Sinih! Dasar mageran." Gerutu Keyren langsung pergi.
⭐⭐⭐
Keyren melangkah ke gedung kelas XII yang jaraknya agak lumayan jauh dari kelasnya, Ia terpaksa harus bertanya pada Kakak kelas yang sedang duduk manis di kursi koridor kelas.
"Sorry, boleh nanya gak?" tanya Keyren pada Kakak kelas Perempuan yang lumayan cantik.
"Eh, Keyren. Tumben ke sini, nanya apa yah?" Ucap gadis itu tersenyum manis.
Kyren tersenyum manis pada gadis itu. "Hh, ini gue mau tanya. Kenal Kenan gak? Anak baru yang baru banget masuk?"
Gadis itu mengangguk mengerti. "Kenan? Kelasnya di pojok nomor 2." Gadis itu menunjukan arahnya.
"Okay, makasih." Ucap Kyren, lalu segera berlalu menuju kelas yang dituju.
"Omay, gue ngomong sama Kyeren, sumpah sih manis banget senyumnya." Gadis itu tersenyum bahagia.
"Heleh, Mak jlebs gak tuh gue. Tadi Devano nanya ke gue mukanya asem banget." Gumam teman yang ada di samping gadis itu.
"Haha, itu sih derita loe." Ledek gadis itu.
Oiyalah gue manis, kek gula aren. Kyren gitulah ~ Kyren tersenyum sendiri.
⭐⭐⭐
"Permisi, ini kelasnya Kenan? Kenannya ada gak?" tanya Kyren pada Cowok gendut yang menghalangi pintu kelas.
"Eh-eh, ada kok. Entar gue panggil dulu ya." Cowok gendut itu langsung lari terbirit-birit.
"Ho.oh" Kyren mengangguk cepat.
"Eh maaf ini kunci mobil Lo." Keyren menyerahkan kunci mobil Kenan.
"Okay makasih, btw kenapa bukan Devano yang balikin?" tanya Kenan.
"Oh itu, biasa mager tuh orang. Apalagi ketemu sama Lo." Ucap Kyren enteng.
Alis Kenan naik sebelah, lalu Ia menghembuskan nafasnya pelan. "Hmm... Gitu, emang gak cocok dia sama Adek gue. Orangnya mageran, gak punya sopan-santun." Gerutu Kenan.
Eh gue salah ngomong gak yah? Ah- udahlah yang salah nanti Devano ini bukan gue (͡° ͜ʖ ͡°) ~ Ucap Kyren dalam hati.
"Oh yaudah, Gue balik yah." Ucap Kyren.
"Tunggu Key." Tiba-tiba Kenan menghentikan langkah kaki kyren.
Kyren menaikan alisnya bingung. "Kenapa? Ada yang kurang?" tanya Kyren.
Kenan mengangguk. "Gue mau Lo jagain Bianca, dan kalo bisa Lo jagain dia dari Devano yang membahayakan." Ucap Kenan serius.
Sempat berdiam diri sebentar, akhirnya Kyren mengangguk mengerti. "Okay, pasti gue bakal jagain Bianca, Selalu."
⭐⭐⭐
Devano menempelkan wajahnya ke meja, beberapa kali Ia mencoba untuk memejamkan matanya, karena hari ini Ia merasa sangat lelah.
"Eh Dev, gue udah ngembaliin kunci ke si Kenan ya." Tiba-tiba Kyren datang dengan menepuk pundak Devano.
Devano langsung bangun dari posisinya saat itu. "Eh, gimana? Dia ngomong apa aja sama Lo?" Devano langsung mengintrogasi Kyren.
"Kenan kayaknya udah gondok sama Lo banget tuh, dia marah-marah sama gue, dan terpenting lagi, dia bilang Lo gak cocok sama Bianca." Jelas Kyren panjang lebar.
Mak jlebs.
Mood Devano jadi hancur seketika karena omongan Kyren tadi.
"Gue gak bakal nyerah gini aja, gue pasti bisa buktiin sama si Kenan kalo gue pantes buat Bianca." Ujar Devano berapi-api.
Mata kenan langsung menyipit. " Yeh lebay luh, ngomongnya biasa aja, jangan kayak pidato calon gubernur, berapi-api gituh." Kyren menjitak kepala Devano.
"Diem luh, gue lagi badmood. Mending tingalin gue sendiri." Devano mengusir Kyren.
"Najis dah lo, gitu aja langsung ciut nyalinya." Ejek Kyren.
"Devano, Lo kan belum makan. Mending makan dulu deh, nih gue beliin roti buat Lo." Sandra tiba-tiba datang dengan membawa sebuah roti dan susu kotak.
"Sandraaa ... Jangan ninggalin gue dong." disusul Vanessa yang lari ngos-ngosan.
"Eh yaudah Dev, gue mau ada urusan sama si nessa, ayo ness ikut gue." Kyren langsung menyeret Vanessa pergi.
Vanessa langsung kaget, karena tangannya ditarik Kyren dengan cepat. "Eh-eh-eh, Mau kemana nih? Gue baru dateng loh...."
Devano dan Sandra hanya menatap bingung kedua manusia itu.
"Eh ini Dev, Dimakan dong. Gue kan udah bela-belain beli, untung gue baik sama Lo." Sandra menyodorkan Roti dan susu kotak itu pada Devano.
Devano tersenyum. "Eh, iya makasih ya San, lo baik banget sama gue. Oh ya, udah lama kita gak ngobrol berdua gini." Devano melahap rotinya itu.
Sandra tersenyum sambil menganggukan kepalanya. "Haha, iya Dev. Mumpung ada waktu kita bisa ngobrol gini."
"Oh ya san, waktu itu Lo belum selesai curhat tentang masalah lo yang itu." Tiba-tiba Devano menanyakan curhatan Sandra kepadanya.
"Hmm, yang mana deh? Gue gak inget. Maklum anak jaman sekarang suka pikun" Ucap Sandra.
"Hh, yang itu loh San. Yang lo curhat dirumah gue, yang kita kerja kelompok bareng itu." Jelas Devano.
Sandra berfikir sejenak, mencoba mengingat apa yang dikatakan Devano. "Oh ya yang itu, soal pertemuan gue sama anak kecil cowok itu kan?" Sandra tersenyum girang.
Devano mengangguk dengan senyuman.
"Oh okay, gue bakal curhat sama lo lagi tentang anak cowok itu, tapi... Sebelumnya gue bakal nguncir rambut gue dulu, biar gak gerah." Sandra lalu dengan cepat menguncir rambutnya yang panjang agar tidak kegerahan.
"Yups, selesai. Okay kita mulai dari mana ya?" Sandra berpose sedang berfikir.
Tiba-tiba Devano memegang lengan Sandra, yang sontak membuat Sandra kaget.
"Tunggu San, gue mau nanya tentang kalung ini dulu." Devano menunjuk kalung yang dipakai Sandra, tatapan Devano sangat serius.
Sandra lalu melepaskan tangan Devano dan segera memegang kalung yang ia kenakan itu.
"Kalung ini... Ini... dari... kalung yang gue ambil dari anak cowok itu. Satu-satunya kenangan yang gue punya dari dia." Ucap Sandra.
Mata Devano tiba-tiba terbelalak kaget, seketika ucapan Sandra tadi, itu adalah jawaban dari semua jawaban yang Devano tunggu.
"Kebenaran yang akan diterjemahkan oleh kebenaran itu sendiri."
~~~
-Happy Reading-
Jangan lupa follow:@nabilahazy
Pasti di follback kok😀
Jangan lupa vomment guys!!
Mau kenal atau saling sharing yuk kirim
Message aja📩
KAMU SEDANG MEMBACA
D AND B [HIATUS]
Teen Fiction[Ini cerita ditulis pas gue SMP, gausah di baca. Soalnya penulisannya berantakan abis ahaha, nanti matanya sakit lho. Ga tanggung jawab, makasih <3] #37 In fallinlove 25/5/2018 #2 In Bioone 20/8/2018 Bianca adalah gadis cantik nan-baik hati, ditamba...