"Bi, dicariin sama Devano tadi." Ujar Vanessa yang datang membawa sebuah es jeruk ditangannya.
"Dimana Devanonya?" tanya Bianca yang sibuk mengerjakan tugas di bangku taman sekolah.
"Tau tuh, tadi dia ada di kantin. Lagi grusa-grusu nyariin lo." Jawab Vanessa asyik menyeruput es jeruknya.
Bianca langsung membereskan buku-buku yang ia bawa itu. " Yaudah nes, saya pergi ke Devano dulu ya, nanti dia ngambek" ujar Bianca yang langsung menenteng buku-buku itu.
" Yaudah sonoh, jangan lama-lama ya bi." Ujar Vanessa.
⭐⭐⭐
" Ya Allah manasih? Bianca dicariin. Giliran penting, ya Allah pacarku ini, cuek banget deh" Devano berjalan menyusuri kantin sambil bergumam sendiri.
" Hey!" Tiba-tiba sebuah tepukan mendarat dipundak Devano.
" Hey! Yo! Sapa! Ealah peri hujanku, dicariin dari tadi. Kemana ajasih?" Cerocos Devano pada Bianca.
" Kamu ini, makin lama makin bawel kayak perempuan." Ujar Bianca yang langsung duduk disebuah kursi.
" Ealah, peri hujanku mengambek." Devano langsung duduk disamping Bianca, dan mencubit pipinya.
" Aduh, sakit Dev." Ucap Bianca yang mengusap pipinya.
" Kamu ini, udah jadi pacar aku juga. Gak ada rubahnya. Cuek banget... Persis sama kayak dulu." Ucap Devano melas.
" Devano, kamu masih belum ngerti ya. Aku beda sama perempuan lain diluar sana, aku lebih suka menutupi rasa sayang ke kamu, bukan memperlihatkan semua orang. Aku gak bisa kayak orang-orang, yang pacarannya lebay." Ucap Bianca yang kini sibuk membuka buku-buku yang ia tenteng.
" Aku ngerti kok bi, maka dari itu aku milih kamu jadi pacar aku, karena kamu beda dari perempuan-perempuan yang lain. Perempuan yang cantik, baik, sabar, tulus, dan terpenting sopan dan santun sama siapapun. I love you bi..." Devano tersenyum manis pada Bianca, membuat pipi Bianca merah merona seketika.
" Gausah nge-fly gitu dong peri hujanku." Devano tersenyum jahil, sambil mengacak-ngacak rambut Bianca.
" Nggak, gak nge-fly" Bianca memalingkan wajahnya.
" Yaudah iya, Oh ya. Kemarin aku ke toko buku, terus aku ketemu Orang. Orangnya tengil banget. Daripada tuh orang adu bacot sama aku gak kelar-kelar, yaudah aku pergi aja. Padahal aku butuh banget buku itu." Curhat Devano.
Eh, kok kayak familiar sama ceritanya Devano yah, mudah-mudahan gak terjadi apa yang aku pikirin.
" Tapi kamu gak berantem lama kan sama orang itu?" Tanya Bianca.
" Ya enggaklah, males aku ngadepin orang kayak gitu. Mana orangnya dingin lagi pas natap, kayak bang jack tatapannya." Ujar Devano.
" Yaudah, sekarang. Buku yang kamu mau beli udah dapet?" Tanya Bianca lagi.
" Yaudah dong, ini dia!" Devano langsung menunjukan buku itu pada Bianca.
Cara cepat belajar matematika, bonus poster Blackpink dan stickernya.
" Dev, kamu gak salah beli?" Alis Bianca naik sebelah, ketika melihat buku yang Devano beli.
" Ya enggaklah bi, ini kan Buku matematika. Katanya aku harus belajar, yaudah aku beli buku ini dan terpenting bonus poster Blackpink " Devano menyengir kuda.
" Kamu suka Blackpink dari kapan? Yaampun Devano." Bianca bergeleng.
" Kan Blackpink cantik, badannya langsing, imut, bohay, dan aku cuman ngikutin coach Fenly doang kok, dia suka nyetel video Blackpink di laptopnya kalo lagi ngajar." Jelas Devano sejujurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
D AND B [HIATUS]
Teen Fiction[Ini cerita ditulis pas gue SMP, gausah di baca. Soalnya penulisannya berantakan abis ahaha, nanti matanya sakit lho. Ga tanggung jawab, makasih <3] #37 In fallinlove 25/5/2018 #2 In Bioone 20/8/2018 Bianca adalah gadis cantik nan-baik hati, ditamba...