GaNam - Masalah

1.3K 175 0
                                    

"Heh cabe sekolah masih hidup aja." Sindir Somi berjalan melewati Eunha dan Sowon.

"Maksud lo apa ?!" Eunha ga terima karena dia dipanggil cabe, cukup badannya aja yang kecil kek cabe. Tapi sifatnya Eunha kek manisan mangga kok, manis manis kecut. g

"Lo ga tau ? Padahal udah nyebar tuh foto kalian berdua lagi mesra mesraan sama om om." Somi and the gengs ketawa. Padahal ga lucu...

"Sory, kita ga pernah ngelakuin apa yang lo katakan Som." Eunha sangking keselnya sampe nunjuk nunjuk Somi pake jarinya dan melototin mata lalu ninggalin Somi gitu aja.

"Nih, kalo bukan dia siapa lagi ha ? bego apa kalian,, OSIS bego kali ya wkwkwkw."

Welkom tu wkwkwkland

"Asal lo berdua tau ya, kita tau itu semua dari Freya, TEMEN eh..." tambahnya

Somi ketawa puas gitu saat ngelihat ekspresi Eunha dan Sowon. Sebenernya, mereka sih enggak percaya sama yang begituan. Apalagi jika itu Freya, hanya manusia bodoh yang percaya sama omongan Somi.

"Sory, gue percaya Freya. Dia ga biadab kek elo Som!" Sowon ikut ngamuk.

"Emang dari cara kalian berpakaian aja udah bisa dilihat simpenan om om. Ya nggak..."

"Iya banget Som..." Jawab para dayang dayang Somi serempak.

"Kalian tu ga ada cape capenya ngoceh ga jelas gitu."

"Kalian semua begok banget sih, mau aja dijadiin Somi pembantu."

"Kok lo nyolot sih Won ?!"

"Hilih kinthil. Baperan lo" Roa ga terima langsung ngejambak rambutnya Sowon lalu membenturkannya ke arah tembok yang kebetulan ada di belakang Sowon.

Sowon meringis kesakitan akibat ulah Roa. Merasa tidak terima, Sowon-pun ikut menjambak Roa dan terjadilah aksi jambak menjambak rambut sampai Pak Dadang datang dengan segudang ceramah dari gugudan.

"Heh kalian! Ngapa lagi disko disini ?!" Pak Dadang marah, biasanya kalo udah gini. Pastinya urusan mereka ada di Bu Wendy.

"Siapa yang disko pak ?!"

"Trus ini apa ?"

"Mereka lagi lomba cari kutu." Jawab Irene lalu lari, begitu juga disusul oleh Somi and the gengs.

Pak Dadang yang awalnya marah sekarang menjadi bingung karena melihat Eunha nangis sambil mukul Pak Dadang ga terima.

"Pak! Somi salah Pak! Roa main jambak rambut si Rawon, Masa saya yang gini dibilang cabe pak. Saya maunya dipanggil kembarannya Justi- eh kembarannya Jung Eun-bi Pak!!!" seperti itulah celoteh dari seorang Eunha.

"Kalo Somi salah, kenapa jadi Roa yang main sama Sowon ? Please deh jangan curhat cyin..."

Roa dan Sowon langsung sweatdrop dan menghentikan aktivitas nyari kutu rambut mereka karena melihat Eunha curhat sambil nangis.

---

Freya, Sowon, dan Eunha sekarang sedang berada di taman sekolah untuk membicarakan sebuah masalah yang Eunha maksud.

"Lo yang nyebarin berita kita jalan sama om om Frey ?" Tanya Eunha dengan nada dingin.

Sepertinya dia tidak asing dengan tuduhan Eunha kali ini. Tapi demi apapun. Dia tidak pernah nyebarin berita seperti itu.

"Apa sih maksud kalian, gue ga ngerti." Bantah Freya bingung, karena dia merasa benar, dia tidak pernah memfitnah mereka.

"Bertepatan tanggal jadian Sowon yakan bulan lalu, kita pulang dan lagi jalan jalan, trus ada om megang tangan kita berdua dan maksa kita untuk masuk ke sebuah hotel. Kita ga mau dan melakukan perlawanan. Tapi dari foto itu diambil angel yang salah. Itu seperti kita mengiyakan apa yang om om itu mau dan katanya itu foto dari lo."

"Kok bisa dari gue ?!" Bantah Freya ngga terima, mau bagaimanapun juga dia tidak bersangkutan dengan hal ini. Karena setelah traktiran Sowon. Dia langsung pulang karena udah ditelfon Xiumin.

"Kalian kan tau sendiri, gue malah dipaksa pulang sama kak Xiumin." Tambahnya.

"Lo ngambil Jungkook dari gue dan sekarang lo ngerendahin kita kita gitu ? Pantes lo dianggap temen ?!" Eunha udah pengen ngamuk aja bawaannya dan mukanya berubah memerah layaknya banteng mau berantem.

"Kan udah gue bilang, gue langs-"

"Alah alesan doing, muak gue lihat muka lo!"

"Ha, Setidaknya bisa diomongin baik baik!"

"Baik baik Won ?! Hubungan lo sama kak Jin gimana ?! setelah 10 tahun ? PUTUS ? ga lucu Won ga lucu sama sekali, kita hancur gegara parasit sekolah kayak di-"

"Won, lo tau sendiri kan gue pulang ?"

"Ngga usah sok alesan ke Sowon lo, mentang mentang Sowon baik mau lo biadab-in ? Begok lo!"

"CUKUP HA CUKUP, demi apapun gue bersumpah! Gue ga pernah ngelakuin semua apapun yang lo bilang! Serah lo mau nganggep gue parasit, sampah, lintah darat atau jigongnya Woozi gue juga bodoamat! Karena gue ga pernah ngelakuin apa yang lo katakan! PUAS?!"

Freya langsung berlari meninggalkan kedua orang yang awalnya dia anggap sahabat itu. Dia terlalu sakit jika dikatakan bahwa dia adalah perusak segalanya.

-

"Heh, lo tau nggak adek kelas yang dicap sebagai Lonte sekolah itu."

Freya teridam dalam kamar mandi, awalnya dia ingin pergi. Namun, langkahnya terhenti saat dia mendengar suara kakak kelas membicarakan nama temannya itu.

Aduh Frey sabarr,,

"Sekarang temenan sama Somi ? Lucu sekali hahahaha, mau aja Somi temenan sama manusia cabe."

"Somi aja udah ngejauh dari dia, ih yakali."

"Yah namanya tuh Freya yang nyebarin semua. Bangsat banget sih jadi orang" Freya langsung meneteskan matanya. Dia terlalu lelah untuk dianggap sebagai penghianat.

"Amit amit deh gue punya temen, sok kecakepan. Muka aja kek lataran sampah gitu bangga."

"Mentang mentang adiknya Sehun sama kak Chanyeol jadi ngelunjak dianya."

Benar, menjadi adik angkat dari Chanyeol dan Sehun merupakan kesalahannya. Seharusnya dia menolak atas pengadopsian yang dilakukan Mama dan Papa angkatnya.

Gue ga pernah merasa senang selama hidup sama mereka

Ya Tuhan, gue harus gimana lagi.

Gue terlalu lelah untuk menghadapi semuanya

Salah banget deh kayaknya gue hidup

Freya memberanikan diri untuk membuka pintu kamar mandinya dan segera mungkin pergi darisana. Tapi begitu dia keluar dan ingin kabur, rambutnya langsung dijambak oleh Anna.

"Lo lagi, lo lagi.. Betah banget sih punya masalah di sekolah ini." Freya hanya bisa meringis kesakitan sembari memegangi jari jari Anna untuk segera melepaskannya.

"Apa kesakitan ? Pantes lo ngedapetinnya."

"Lepasin gue plis." Anna menuruti apa perkataan Freya. Namun, setelah itu Anna mendorong tubuh Freya ke arah dinding yang tidak bersalah.

Jidat landasan pesawat Freya telah terbentur sempurna sama dinding tersebut.

"Lo itu ga pantes jadi adiknya Sehun sama Kak Chanyeol. Ngaca muka lo aja gimana ? Jangan sok kecantikan karena lo bukan gue! Sekalian mamam nih air." Anna langsung mengambil bak yang berisi air lalu menyiramkannya ke Freya dan pergi meninggalkan Freya sendiri.

Freya hanya bisa duduk sambil menekuk lututnya sembari menangis meratapi nasibnya.
.
.
.
-TBC-

Panjang kan ???

Brother - OSH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang