"Ma, aku gak mau pindah." gadis itu kembali memohon sambil menangis kepada ibunya. Ini sudah terhitung entah yang ke berapa kalinya dia merengek untuk tidak jadi di pindahkan. Namun, ibunya tetap kekeh dengan keinginannya.
"Kaila, kita harus pindah sayang, mama mohon sama kamu berhenti merengek seperti ini!" Tegas Diana-mama mekaila-
Mekailai terdiam sambil memandangi punggung mama nya yang tengah memasukkan semua pakaian Mekaila kedalam koper. Tidak, ia tidak ingin pindah dari kota ini! Dia tidak mau meninggalkan semua impian dan teman teman nya! Namun, apa yang bisa ia lakukan kalau mamanya saja tetap teguh pada keinginannya?
Mekaila menghapus sisa air mata yang ada di pipinya, kemudian dia berjalan ke arah sang mama sambil mengangkat kepalanya.
"Aku bakal turutin kemauan mama. Tapi jangan harap mama bakal kenal dengan anak mama yang dulu. Karena Mekaila yang dulu udah mati hari ini juga!"
Setelah mengucapkan kalimat tadi Mekaila beranjak dari kamarnya, meninggalkan Diana yang masih sibuk dengan aktifitasnya. Dalam diam Diana menangis mendengar ucapan anak nya tadi.
Halo ini cerita pertama ku😊 semoga kalian suka ya. Maaf kalau masih banyak kesalahan karena ini pertama kalinya aku nulis cerita di wattpad. Enjoy😁

KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT
Fiksi Remaja"Kau hadir memberikan cahaya itu, namun pada akhirnya kau juga lah yang memadamkannya" -Mekaila "Aku hanyalah sebuah cahaya kecil di hidup mu. Tapi, cahaya kecil ini yang menyelamatkan mu di saat gelap itu datang" -Axel "Karena kau salah mengartikan...