Happy Reading....
Kini Amel, Jeni, dan Bram masuk kedalam hotel berbintang lima yang dijadikan sebagai tempat acara yang tengah didatangi oleh Amel. Amel yang berjalan di belakan Jeni dan Bram mengedarkan pandangannya keseluruh arah. Dia merasa malu dengan gaun yang dikenakannya, dia hanya memakai gaun sederhana dengan panjang sampai dibawa lutut berwarna biru malam yang mengikuti lekuk tubuhnya yang seksi, rambut yang digulung keatas dengan polesan make up natural, membuatnya terlihat sederhana.
Mata Amel terus menerawang keseluruh ruangan. Hingga matanya tekunci dengan sebuah mata biru langit yang tidak ingin iya lihat kenbali. Mereka saling bertatapan cukup lama, hingga Amel memutuskan kontak matanya. Ia tidak ingin merakakan sakit lagi akibat tatapan itu.
Amel melangkahakan kakiknya menjauh untuk menghindar dari sosok yang bermata biru laut itu.
Tanpa menyadarinya, sosok yang bermata biru itu memandanginya terus menerus. Ada perasaan sesak dalam hatinya saat melihat wanita itu menghindar dari dirinya, seakan ia tidak melihat sosok dirinya.Amel saat ini sedang mencari sosok adiknya yang tadi bersama dengan Jeni kekasihnya. Saat mencari sosok adinya itu suara baritong yang menyebut namanya juga dari arah belakang, seketika itu pula Amel memutar badannya kearah suara yang memanggilnya.
"Nona Amel"suara bariton itu memanggil namanya. Dia adalah Frans yang memakai setelan jas kotak-kotak dengan dari kupu-kupu dan rambut yang disisir sedemikian rupa yang membuat ketampanannya semakin sempurna.
"Saya?"tanya Amel dengan menunjuk dirinya sendiri.
"Maaf, anda nona Amel Natasya bukan?"tanya Frans memastikan tisalah mengenali orang.
"Benar, apakah kita saling mengenal?"tanya Amel kembali.
"Mungkin!!, apakah nona lupa dengan saya?"kata Frans membuat Amel seketika.
"Maaf, tapi saya benar-benar lupa"
"Haha..."tawa Frans membuat Amel heran"Anda cantik tapi pikun ternyata"lanjut Frans
'Ada apa dengan pria ini? Kenapa dia berkata seperti itu' decik Amel dalam hati. Frans yang melihat perubahan ekspresi Amel yang mulai tidak menyukainaya kembali mengangkat bicara.
"saya Frans Pradikta, yang ada selamatkan beberapa hari lalu"ucap Frans membuat Amel membelalak matanya tidak percaya. Memang pria yang ia selamatkan memang tampan, tapi sekarang dia tidak menyangka bahwa pria ini bisa setampan ini.
"Ah, iya maaf. Saya sudah ingat"jawab Amel seketika sambil mengingat kejadian sebelumnya saat dia menyelamatkan Frans.
"Senag bertemu anda lagi...."ucap Frans dengan senyum dibibirnya"saya telah berhutang nyawa denagn anda"ujarnya kembali
"Ah, tidak masalah. Semua akan melakukan hal yang sama seperti yang saya lakukan, saat melihat orang sedang membutuhkan pertolongan"suara Amel dengan nada merendah.
"ya, tapi saya akan tidak melupakan hal itu. Mungkin suatu saat nanti saya bisa membalas kebaikan anda"
"Ah, lupakan saja. Saya melakukan itu dengan ikhlas"ujar Amel dengan mengembangkan senyum
Frans mengangguk-anggukkan kepalanya kagum dengan Amel. Baru kali ini dia menemukan wanita yang baik seperti ini
"kalau begitu saya permisi, saya sedang mencari seseorang"lanjut Amel berpamitan ingin mencari adinya kembali.
..........................
Kini Amel berdiri sendiri ditengah kerumunan tamu, dengan segelas minuman di tangannya yang menemaninya dalam kesendirian. Dia sudah lelah mencari keberadan sosok adik yang dari tadi entang dimana keberadaannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kontrak Cinta
RomansaAmel Natasya seorang gadis biasa, sederhana, dan cantik yang terlahir dari keluarga sederhana. Dia bekerja di sebuah play group, dia sangat menyukai anak-anak yang menurutnya semua anak- anak itu lucu dimatanya. Kisah cinta Amel tidak seindah yanga...